Kisah Tontowi Ahmad, Jebolan Ponpes Al-Falah Kediri Yang Sukses Juara Olimpiade 2016

KISAH Tontowi Ahmad, lulusan pesantrendi Kediri yang sukses jadi juara Olimpiade 2016, akan dibahas Okezone. Owi, sapaan akrab Tontowi, merupakan salah satu legenda bulu tangkis Indonesia yang meraih emas Olimpiade. Ternyata, sebelum menjadi pebulut angkis, Owi adalah lulusan salah satu pesantren di Kediri, Jawa Timur.

Owi merupakan salah satu santri yang dihormati di Pesantren Al-Falah, Kediri, Jawa Tengah. Owi, yang kini berusia 35 tahun, juga merupakan lulusan SMK Ma’arif NU Selandaka, Sumpiuh, Banyumas, Jawa Tengah.

 

Melansir Umma, Sabtu (10/9/2022), darah semangat olahraga bulu tangkis Owi lahir dari sang Ayah, Muhammad Husni Muzaitun. Sang Aya, yang juga merupakan lulusan Pesantren Gontor, mewariskan bakatnya kepada Owi.

Tak ayal, Owi kerap bermain bulu tangkis semasa menjadi santri di Pesantren Al-Falah. Pasangan ganda campuran Liliyana Natsir itu selalu menyempatkan diri untuk menyalurkan hobinya sembari tetap melaksanakan kewajiban di pesantren.

Singkat cerita, bakat Owi yang terus berkembang, membuatnya terpilih sebagai salah satu atlet bulu tangkis Indonesia. Di pelatnas, ia dipasangkan dengan Liliyana Natsir dan bermain di sektor ganda campuran.

Bersama Liliyana Natsir, Owi meraih berbagai medali. Di antaranya adalah medali emas Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2017, dan Olimpiade Rio 2016.

Ada kisah menarik sebelum Owi dan Butet, sapaan akrab Liliyana Natsir, bertanding di final ganda campuran Olimpiade Rio 2016. Saat itu, Owi/Butet mendapatkan banyak dukungan dari para santri yang disebar melalui pesan siaran di media sosial.

Doa dan dukungan dari para santri dan masyarakat Indonesia yang terus mengalir ini, akhirnya berbuah kemenangan. Owi/Butet meraih medali emas setelah mengalahkan ganda campuran Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dalam dua set langsung (21-14 dan 21-12).(Sumber)