Enam Paradoks Jokowi Pada Debat Capres Kedua

Pilpres 2019, Golkar Merubah Haluan RadarAktual

Pertama : Jokowi bilang selama 3 tahun tidak ada kebakaran lahan gambut. Faktanya? berdasarkan pembaruan pemantauan titik panas (hotspot) dari satelit pengolahan data Lapan pada tanggal 22 Agustus 2018, Jumlah titik api ( hotspot) di wilayah Kalimantan Barat kembali meningkat menjadi 887 titik. Berdasarkan data Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, total luasan lahan gambut di wilayah Penajam Paser utara yang terbakar hingga September 2018 mencapai sekitar 217 hektare.

Kebakaran lahan di Riau hingga saat ini sudah mencapai 749 hektare. Angka ini meningkat dibanding pertengahan bulan Februari 2018, di mana yang terbakar seluas 641 hektare Karhutla berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau.

PADA BAGIAN INI JOKOWI ASLI MEMBOHONGI SEANTERO INDONESIA !

Kedua : Umbar infrastruktur tapi dari sisi pembiayaan terjadi tarik menarik tanggungan pembiayaan seperti kasus LRT Palembang.

Ketiga : Jokowi bilang produk pangan surplus/overstock, tapi impor ugal-ugalan. Impor itu untuk menstabilkan harga, tapi selama stok cukup, ngapain impor? Untuk bencana? Berapa rasionya terhadap total impor? Mau disimpan? Selama ini Bulog tidak data gudang yang jelas.

Impor beras naik signifikan menjadi 2,01 juta ton dibandingkan sebelumnya hanya 198.560 ton. Impor daging Sepanjang Januari-September 2018, impornya secara kumulatif telah mencapai 140.268 ton, naik 17,81% dari sebelumnya 119.061 ton. Kenaikan impor pangan juga ada pada komoditas gula tebu sebesar 9,7% atau dari 3,08 juta ton menjadi 3,38 juta ton. Impor garam juga mengalami kenaikan 22,34% atau dari 1,79 juta ton menjadi 2,19 juta ton.

Keempat : Umbar soal kinerja di sektor perikanan. Paradoksnya adalah, audit BPK, 2014 nilai ekspor US$20 juta dan kemudian pada 2017 menurun hingga menjadi US$7 juta. Ekspor perikanan Indonesia berdasarkan volume rata-rata turun 4,76% per tahun.

Kelima : Jokowi bilang, selama 4 tahun ini, dalam pembangunan infrastruktur, tidak ada konflik pembebasan lahan. Faktanya? menurut Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) dalam catatan akhir tahun 2018, telah terjadi 410 kejadian konflik agraria dengan luasan wilayah konflik mencapai 807 ribu hektare dan melibatkan 87 ribu lebih kepala keluarga di berbagai provinsi di daerah. Dari jumlah tersebut, 16 konflik atau 4 persen disumbangkan oleh sektor infrastruktur.

Keenam : Menyerang pribadi Prabowo soal kepemilikan lahan. Faktanya? Lahan yang dimiliki itu HGU. Kapan saja negara boleh ambil, asalkan menurut Prabowo tidak jatuh ke tangan asing

Abdul Hafid Baso, Pemerhati Politik dan Fungsionaris Partai Golkar