News  

Wamenkes Dante: 15 Dari 18 Obat Sirop Mengandung Etilen Glikol

Sudah 99 anak di Indonesia meninggal karena gagal ginjal misterius. Wamenkes Dante Saksono Herbuwono menyebut ada sejumlah obat yang saat ini diinvestigasi dan dicurigai.

“Kita terus melakukan investigasi dan melakukan beberapa hal untuk identifikasi kelainan ginjal akut pada anak tersebut salah satunya adalah penyebab infeksi karena obat-obatan,” kata Dante kepada wartawan, Rabu (19/10).
Ia menambahkan, obat-obatan tersebut sudah diperiksa di laboratorium pusat forensik.

Kemenkes bersama BPOM sedang mengidentifikasi lagi obat mana saja yang bisa menyebabkan kelainan ginjal tersebut.

“Jadi bukan parasetamol yang tidak boleh, yang tidak boleh adalah karena beberapa obat tersebut mengandung Etilen Glikol (EG),” tutur Dante.

Berapa banyak sirop yang sedang dalam investigasi?

“Sedang diidentifikasi 15 dari 18 obat yang diuji mengandung (etilen glikol),” kata Dante.

Dari belasan obat sirop untuk anak itu, semuanya mengandung EG dan selama ini dijual bebas di pasaran.

Untuk menghindari bahaya obat sirop ini, Dante mengimbau masyarakat membawa anaknya yang sakit ke dokter dan tidak membeli obat bebas.

“Masyarakat diimbau untuk pergi ke dokter karena dokter akan memberikan obat racikan dan parasetamol tetap aman,” jelas

“Bukan parasetamol yang tidak aman, tetapi ada parasetamol yang mengandung EG,” tutupnya.
Sayangnya Dante tidak merinci merek obat sirop yang dimaksud. kumparan juga sudah menanyakan hal ini kepada BPOM, tetapi belum ada jawaban.

Bahaya Etilen
Dikutip dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), adalah bahan tidak berbau dan tidak berwarna yang digunakan untuk bahan industri seperti anti beku, rem hidrolik, tinta stempel, pelarut, cat, hingga kosmetik.

Di laman CDC tersebut dijelaskan, meski punya rasa yang manis, etilen glikol tidak seharusnya ditelan. Ketika masuk ke tubuh, etilen glikol terurai menjadi senyawa racun dan menyerang sistem syaraf pusat, jantung, dan akhirnya ginjal.

Sementara dietilen glikol, seperti namanya, adalah dua senyawa etilen disambung menjadi satu senyawa dengan satu atom oksigen di tengah-tengahnya. Dietilen punya deskripsi yang sama dengan etilen glikol dan juga sering digunakan sebagai pelarut.

CDC menjelaskan, ketika tertelan atau masuk ke tubuh, etilen glikol akan berubah menjadi senyawa beracun. Tahap 1, yang menyerang neurologis, berlangsung dari 30 menit hingga 12 jam setelah masuk.

Tahap 2 adalah kardiopulmoner yang berlangsung 12 hinga 24 setelah masuk. Tahap 3 adalah tahap ginjal yang terjadi pada 24 hingga 72 jam setelah senyawa masuk tubuh.(Sumber)