News  

Sultan HB X: Kalau Ada Masalah yang Diganti Kepala Daerah, Bukan Kapoldanya

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan bahwa jika terjadi masalah keamanan yang serius di dalam suatu daerah, mestinya yang bertanggung jawab adalah gubernur atau kepala daerahnya.

Hal ini disampaikan oleh Sultan saat menyambut Kapolda DIY yang baru, Irjen Suwondo Nainggolan, di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (20/10).

“Masa (misalnya) kebakaran kalau enggak bisa selesai, kapoldanya sama panglimanya (danrem) yang diganti, ya gubernurnya itu yang diganti,” kata Sri Sultan sembari tertawa kecil, Kamis (20/10).

Pasalnya, berdasarkan Undang-Undang Otonomi Daerah, Kepala Daerah menurut Sultan berperan sebagai Pembina wilayah. Sementara polisi dan tentara adalah pembina teritorial, hanya bidangnya berbeda, polisi di bidang keamanan dan ketertiban sedangkan tentara di bidang pertahanan.

Dari situ menurut Sultan sudah jelas seperti apa porsi, baik kewenangan dan tanggung jawab antara kepala daerah, kepolisian daerah, dan komando resor militer (korem). Sehingga jika terjadi permasalahan di tengah masyarakat, menurut dia yang paling bertanggung jawab justru kepala daerah atau gubernurnya.

“Karena polisi, tantara, kejaksaan, itu kan membantu kepala daerah,” ujarnya.

“Sehingga harapan saya kalau ada masalah-masalah di lapangan ya mestinya bupati, wali kota, gubernur, ya berani ngomong. Jangan hanya komandan korem sama kapolda,” tegasnya.

Sultan juga berpesan kepada Kapolda DIY yang baru untuk mengedepankan jalur-jalur dialog dalam menangani setiap masalah ketertiban dan keamanan masyarakat di DIY. Termasuk untuk menangani konflik-konflik antarkelompok yang masih kerap terjadi di wilayah DIY.

“Jadi pendekatan dialog itu sangat penting. Kecuali dialog deadlock, itu mungkin ada strategi-strategi lain, tapi dasarnya kan dialog,” kata Sri Sultan.

Sementara itu, Irjen Suwondo juga mengungkapkan bahwa tugas utama kepolisian daerah adalah untuk mewujudkan keamanan dan mendukung seluruh program pembangunan oleh pemerintah daerah. Karena itu, dalam pertemuan dengan Sri Sultan itu, Suwondo menyampaikan bahwa Polda DIY di bawah kepemimpinannya akan totalitas dalam mendukung setiap program Pemda DIY.

“Jadi semua sumber daya yang ada, kami kerahkan untuk ikut bersama khususnya dalam program pembangunan dan ketahanan ekonomi yang ada di wilayah Jogja,” kata Irjen Suwondo Nainggolan.

Dia juga menyampaikan, bahwa Polda DIY akan fokus untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman. Terlebih mengingat Yogya merupakan Kota Pendidikan sekaligus Kota Wisata, sehingga keamanan dan kenyamanan adalah hal utama yang harus diwujudkan.

“DIY ini adalah Kota Pelajar dan juga Kota Wisata yang menjadi tujuan wisata, maka kami akan menjadikan DIY sebagai etalase kepolisian untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada masyarakat Indonesia,” ujarnya.

Suwondo juga menyampaikan bahwa dirinya sudah sangat familiar dengan Yogyakarta. Pasalnya, selain sering berkunjung ke Yogya, sejak kecil dia dan keluarganya juga mengaku sering membaca tentang sejarah Yogyakarta, termasuk tentang Sri Sultan HB X.

“Dari kecil saya sudah mengenal beliau (Sri Sultan), jadi saya itu rasa sungkannya jadi luar biasa. Tapi beliau tadi menerima saya yang muda ini dengan memberikan semangat, sehingga saya merasa yakin bahwa bisa melaksanakan amanah ini dengan baik,” kata Irjen Suwondo Nainggolan.(Sumber)