Soroti Prestasi Atlet Bulutangkis Tanah Air, Liem Swie King: Harus Lebih Kerja Keras!

LEGENDA bulu tangkis Indonesia, Liem Swie King menyoroti prestasi pebulu tangkis dalam negeri, yang mentas di kancah internasional. Dirinya menilai atlet bulu tangkis Indonesia, harus kerja ekstra jika ingin mempertahankan nama besar Tanah Air di kancah bulu tangkis dunia.

Ia pun memberikan penilaian kepada atlet bulu tangkis Indonesia, terutama sektor tunggal putra, yang masih harus latihan lebih keras. Hal itu ia kemukakan lantaran persaingan tunggal putra dunia makin ketat.

 

Lebih lanjut, Liem Swie King menanggapi potensi tunggal putra Indonesia untuk mengalahkan wakil Denmark Viktor Axelsen, yang sangat superior dalam dua tahun terakhir. Viktor Axelsen sendiri langganan menyabet gelar juara, sekaligus jadi musuh bebuyutan Anthony Sinisuka Ginting.

“Iya kalau seperti Jonathan Christie dan Anthony Ginting sekarang jalan keluarnya itu harus latihan lebih keras lagi,” ucap Liem Swie King dikutip ANTARA, Kamis (20/10/2022).

“Karena mereka sudah boleh dibilang memiliki semuanya, pengalaman ada, pukulan-pukulan juga sebenarnya sudah ada. Mereka harus meningkatkan latihannya. Tinggal mau apa tidak,” timpalnya.

“Kalau yang saya lihat sih masih kurang (latihannya),” terangnya.

Peraih juara All England 1978 dan 1979 itu mengenang bagaimana porsi latihan yang dia jalani saat masih aktif sebagai pemain. Ia menyebut bisa menghabiskan waktu tujuh jam dalam sehari, yang dibagi ke dalam beberapa sesi.

Adapun dua jam latihan sesi pagi, dua jam latihan sesi siang, dan tiga jam latihan sore. Semuanya dilakukan setiap hari selama enam hari dalam sepekan.

Liem Swie King juga menambahkan bahwa pebulu tangkis Indonesia juga banyak yang masih kurang dari segi fisik. Hal itu membuat utusan Merah Putih kalah ketika harus melakoni pertandingan tiga gim.

Kondisi itu, kata dia, sekali lagi disebabkan karena kurangnya porsi latihan, yang berakibat tidak hanya pada kecapaian, tetapi juga seringnya cedera.

“Ketika rubber set banyak yang kalah. Itu kan kita bisa lihat fisiknya kurang padahal masih mau, masih pengin, masih tidak mau kalah,” ucapnya.

“Kalau latihannya bagus, badannya itu biasanya susah untuk cedera juga. Itu seharusnya orang mikir ke arah situ juga,” imbuhnya.

“Kok bisa sekarang sering cedera, kenapa? Itu karena saya rasa itu kurang terlatih fisiknya,” pungkas pemain yang membawa Indonesia meraih tiga trofi Piala Thomas itu.(Sumber)