Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap sejumlah hal terkait kasus gagal ginjal misterius pada anak. Apa saja?
“Telah dilaporkan 241 kasus gangguan ginjal atpikal di 22 provinsi. Dengan 133 kematian atau 55 persen dari kasus,” kata Menkes kepada wartawan, Jumat (21/10).
“Ini terjadi peningkatan mulai Agustus. Kasus seperti ini memang selalu terjadi tapi jumlahnya kecil, sebulan 1 dan 2. Enggak pernah tinggi. Di Agustus naik 36 kasus,” tuturnya.
Sebelum data ini diumumkan, kasus tercatat 220 anak dan kematian mencapai 99 orang.
Budi menjelaskan, hal ini terus dipantau dan makin diantisipasi.
Sebelumnya, Ahli farmasi dari Universitas Padjadjaran Prof. Keri Lestari mengungkap analisis terkait faktor sejumlah obat sirup yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol disebut berbahaya dan ditarik dari peredaran pada Kamis (20/10). Padahal obat-obatan ini sudah ada sejak lama beredar di publik.
“Itu juga yang sedang kita telisik ya sekarang kita ini kan dulu dulu juga makan sirup paracetamol juga nggak ada masalah kan. Itu yang sedang kita cari,” ujar Keri kepada kumparan.
Menurut Keri ada kemungkinan lain mengapa gagal ginjal akut pada anak dapat terjadi selain karena kandungan etilen glikol pada obat sirup yang dikonsumsi. Kemungkinan lain seperti interaksi obat dengan obat dan interaksi obat dengan makanan.(Sumber)