News  

Pakar Pendidikan: Nadiem Makarim Menteri Pendidikan Terburuk Sepanjang Sejarah

Nadiem Makarim itu Menteri Pendidikan terburuk di sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia.
Demikian hal ini disampaikan Pakar Pendidikan Ki Darmaningtyas seperti dilansir wowsiap.com dari podcast Akbar Faisal, Kamis (6/10/2022).

Darmaningtyas beralasan hal ini disebabkan sebagai seorang menteri pendidikan, Nadiem tidak memahami, tidak mau mencari segala hal yang terkait dengan dunia dan kemajuan pendidikan.

“Dari 15 menteri yang ada ini adalah menteri yang paling terburuk sejak jaman kemerdekaan. Hal ini disebabkan dia tidak mau mencari dan mengetahui segala sesuatu tentang dunia pendidikan kepada orang-orang yang mengetahui hal itu, ” katanya lagi.

Sebelumnya diberitakan Ketua DPR ke-15 Marzuki Alie menjelaskan seharusnya sebagai menteri di era demokrasi Nadiem lebih mengutamakan dialog antar stake holder di bidang pendidikan dan mau mendengar keluhan.

“Nadiem seharusnya mengutamakan dialog dan mau mendengarkan semua keluhan stake holder yang ada di dunia pendidikan.Jika semua pengaduan atau keluhan dilakukan via online kapan selesainya sebuah permasalahan,” kata Marzuki Alie.

“Dosen-dosen di perguruan tinggi swasta itu pendidikannya banyak yang bergelar bagus dengan standar ilmu mumpuni yang tidak kalah dengan negeri, jika ada keluhan disuruh ngadu via online,” katanya.

Aptisi dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sebagai organisasi yang konsern dalam dunia pendidikan disebutkan Marzuki Alie tidak pernah diajak bicara terkait perkembangan di dunia pendidikan.

“Sudah 3 tahun sejak menjabat, tidak pernah satu kali pun Aptisi dan PGRI di ajak bicara terkait perkembangan pendidikan di era digital ini. Eh tiba-tiba muncul RUU Sisdiknas yang mengatur tunjangan sekaligus merugikan untuk guru dan dosen,” katanya Marzuki Alie.

Marzuki Alie menegaskan ia tidak habis pikir jika nasib tenaga pengajar seperti guru dan dosen swasta yang tersebar di seluruh Indonesia harus dikembalikan kepada sistem di jaman orde baru.

Dia beralasan sangat tidak elok jika profesi pengajar seperti guru dan dosen menempati peringkat terakhir yang dipilih para generasi milinial saat ini dan mendatang.

Ketua DPR ke-15 ini menegaskan rancangan undang-undang sistem pendidikan nasional telah melecehkan peran swasta untuk berkiprah dalam dunia pendidikan.

“Nadiem sama sekali tidak menghargai peran swasta dalam dunia pendidikan. Adanya RUU Sisdiknas ini diduga kuat menjadi ancaman nyata bagi dunia pendidikan ke depannya,”tandasnya.(Sumber)