News  

Sejarah Gempa di Cianjur Sejak 1844: Selalu Dangkal dan Merusak

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mengungkap, wilayah Sukabumi, Cianjur, Rangkasbitung, dan Bandung merupakan wilayah rawan gempa tektonik. Sebab, mereka termasuk dalam kawasan seismik aktif.

Aktivitas seismik sesar Cimandiri yang melalui daerah Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, lalu mengarah ke timur laut melewati Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Subang.

Daryono menjelaskan bahwa kawasan Jawa Barat yang dilalui sesar tersebut memiliki potensi gempa dangkal. Artinya, meskipun magnitudo gempa kecil, potensi kerusakannya tetap besar.

Hal ini terbukti dari riwayat gempa merusak di wilayah ini yang telah tercatat sejak tahun 1844. Sejauh ini, terdapat beberapa gempa yang berpusat di Cianjur;

1844
Gempa merusak pertama yang tercatat di wilayah Cianjur terjadi pada 15 Februari 1844. Tidak tercantum informasi lebih lanjut mengenai kekuatan, namun gempa ini tidak menimbulkan tsunami.

Dengan skala intensitas gempa VII-VIII di Cianjur, terjadi kerusakan rumah-rumah warga seperti retakan pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, dan kaca pecah.

1910
Pada 19 Desember 1910, terjadi gempa merusak dengan kekuatan yang tidak diketahui di Cianjur, dan tidak berpotensi tsunami. Daerah Rajamandala dan Cianjur memiliki skala intensitas gempa VII, yang menyebabkan dinding bangunan daerah tersebut retak dan mengalami kerusakan sedang.

1912

Gempa yang tidak memiliki potensi tsunami ini terjadi pada 21 Januari 1912. Campaka – Sukabumi merupakan wilayah yang paling terdampak gempa ini dengan skala intensitas gempa VI. Bentuk kerusakan yang terjadi berupa dinding-dinding retak dan barang yang berjatuhan.
1969

Dengan kekuatan mencapai 5.4 magnitudo, gempa yang terjadi pada 2 November 1969 ini dikabarkan terasa hingga Bogor. Gempa ini menyebabkan bangunan roboh di Sukabumi dan berbagai laporan kerusakan rumah lainnya.

1982
Terjadi pada 10 Februari 1982, gempa dangkal ini terasa hingga kawasan Bogor. Gempa berkekuatan 5.3 magnitudo ini menyebabkan rusaknya bangunan dan sebanyak 17 orang mengalami luka.
2000

Gempa berkekuatan 5.1 magnitudo ini mengguncang Cianjur dan sekitarnya pada 12 Juli 2000, dengan skala intensitas gempa berkisar III hingga VI.

Kerusakan yang dihasilkan gempa ini beragam, mulai dari rusaknya kompleks perkantoran, fasilitas pendidikan, hingga 1.900 rumah warga di berbagai daerah. Tidak ada korban jiwa yang jatuh, namun ada 2 orang yang tercatat mengalami luka.

2022
Terjadi pada 21 November, gempa berkekuatan 5.6 magnitudo ini menyebabkan kerusakan pada ratusan rumah. Hingga Selasa (22/11), tercatat 162 korban jiwa jatuh yang didominasi anak-anak, dengan ratusan orang dikabarkan mengalami luka-luka.(Sumber)