News  

Begini Cara Allah Mengangkat Derajat dan Menghapus Dosa Kita

Sejak Rabu (23/11/2022) lalu penulis berada di Cianjur. Banyak hikmah yang dapat penulis petik. Merasakan langsung penderitaan warga korban gempa bumi. Betapa kecilnya kita dihadapan Allah, Sang Pencipta alam semesta.

Hadir bukan untuk wisata bencana. Sebab, banyak juga diantara kita menjadikan bencana sebagai objek wisata. Melainkan ikut ambil bagian membantu warga korban gempa bumi Cianjur.

Tentu saja dengan dukungan donasi dari Para Muhsinin (Orang-orang berbuat baik). Ada salah satu perusahaan ekspedisi terbesar PT MAS Kargo. Banyak pula perorangan seperti H.M. Bhakty Kasry, Muslim Armas dan H. Ayi Sulaeman. Ada pula pengusaha muda asal Majalaya Mamat serta beberapa donatur lainnya.

Kami mewakili warga korban gempa bumi Cianjur yang tersebar di 3 kecamatan, 5 desa dan 10 kampung dibantu SedekahKita dan JABAR MANIES hanya menyampaikan ucapan terima kasih dan doa yang tulus. Semoga Allah subhanahu wata’ala membalas kebaikan Para Muhsinin dengan sebaik-baiknya kebaikan, Aamiin

SedekahKita dan JABAR MANIES hadir membawa bantuan logistik dan ambulance. Lengkap dengan Tim Medis. Warga terbantukan dengan kehadiran kami bersama Relawan SedekahKita dan JABAR MANIES (Jawa Barat Bersama Anies).

Saat pertama kali datang ke tenda pengungsian yang terletak di Kampung Kutawetan Desa Mangunkerta Kecamatan Cugenang kami merasa terenyuh. Tenda sangat darurat. Seadanya. Sekadar tempat berteduh. Bila malam sangat dingin.

Lebih miris lagi ketika kami menyalurkan bantuan logistik dan Tim Medis di Kampung Layungsari Desa Cibeureum Kecamatan Cugenang. Tenda yang berada di tengah sawah itu lebih prihatin lagi.

Bila hujan, banjir, becek dan licin. Para pengungsi terpaksa berdiri dan tikar sebagai tempat alas duduk dan tidur basah. Terkadang kami tidur sambil berdiri karena tenda yang kami tempati kebanjiran, tutur seorang pengungsi yang juga dikenal sebagai ustadz kampung Layungsari.

Melihat kondisi itu. Kami sigap. Langsung membeli beberapa terpal agar semua tenda tertutup rapat. Tentu saja agar para pengungsi tidak kebasahan dan kebanjiran.

Lain lagi dengan cerita warga pengungsi di tenda pengungsian lain. Masih di Desa Cibeureum. Tepatnya di Kampung Cimaja yang berada di kaki gunung. Tenda pengungsian sangat memprihatikan.

Irma yang mengantar kami berjalan kaki menelusuri kaki gunung Cimaja sejauh 2 kilometer. Medannya sangat berat. Ngeri kalau naik kendaraan roda dua, tutur Irma.

Tenda pengungsian Kampung Cimaja sangat terpencil, di tengah sawah. Jalannya becek dan licin. Selain kami bantu dengan 5 (lima) terpal besar. Kami bantu pula dengan logistik dan pakaian.

Menurut pengamatan kami, tenda pengungsian punya masalah yang sama. Ketiadaan MCK. Tak jarang para pengungsi walau diliputi rasa takut, ‘berlari’ ke rumah bila ada ‘hajat’. Takut karena gempa susulan masih kerap terjadi. Maklum, rata-rata rumah para pengungsi rusak. Bahkan ada yang hancur total.

Keluhan para pengungsi hampir sama. Gatal-gatal. Bila malam dingin. Sangat rentan penyakit.

Kita berharap semoga dengan musibah ini, Allah Azza wa Jalla akan mengangkat derajat dan menghapus darinya satu kesalahan bagi warga Cianjur khususnya dan Indonesia umumnya.

عن عائِشَةَ قالتْ قالَ رسولُ الله ﷺ لا يُصِيبُ المُؤمِنَ شَوْكَةٌ فَمَا فَوْقَهَا إلاّ رَفَعَهُ الله بِهَا دَرَجَةً وَحَطّ عَنْهُ بها خَطِيئَةً

Dari ‘Aisyah _radhiyallahu’anha_, Ia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidaklah seorang mukmin terkena duri atau yang lebih menyakitkan darinya kecuali Allah mengangkatnya satu derajat dan menghapus darinya satu kesalahan.” [HR. Tirmidzi]

Cianjur Berduka,
5 Jumadil Ula 1444/29 November 2022
Tarmidzi Yusuf, Ketua Umum JABAR MANIES