Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan Indonesia menempati peringkat ke-15 negara yang memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) paling besar di dunia.
Dengan prestasi ini, Indonesia masuk dalam perkumpulan 20 negara besar yang memiliki PDB besar atau yang lebih dikenal dengan group of twenty (G20).
“Kita saat ini menjadi anggota dari suatu organisasi dunia yang salah satu paling prestige, G20. Negara-negara dengan perekonomian terbesar 20 di dunia dan kita baru saja melaksanakan keketuaan G20 dengan sukses,” ujar Mahendra dalam acara sosialisasi dan edukasi perlindungan konsumen di Universitas Hasanuddin, Senin (19/12).
Kesuksesan perhelatan Presidensi G20 Indonesia menuai banyak pujian di tengah ketidakpastian ekonomi saat ini. Hal ini memperlihatkan bahwa Indonesia lebih baik daripada negara lain seperti Belanda yang telah menjajah Indonesia selama 350 tahun.
“Di mana Belanda yang adalah mantan penjajah Republik Indonesia selama 350 tahun tidak punya tempat di dalam G20 itu. Kita yang dijajah 350 tahun saat ini sudah menjadi ekonomi 15 paling besar di dunia,” kata dia.
Menurut Mahendra, perekonomian Belanda saat ini ada di posisi 27 atau 28 dunia. Untuk itu, Ia tidak mempermasalahkan apabila ada yang yang berpendapat bahwa populasi Belanda lebih kecil, sehingga memengaruhi tingkat pendapatan per kapita.
“Akan tetapi, tetap fakta negara yang dijajah begitu lama dan kita menjadi anggota G20 adalah 58 tahun sejak kita merdeka, sedangkan Belanda yang sudah ratusan tahun tidak bisa duduk di situ,” tegasnya.
Ia melihat kondisi perekonomian Indonesia saat ini bukan hanya sekadar klaim semata. Sebab, seluruh dunia ikut mengakui pencapaian yang telah berhasil diraih oleh bangsa ini.
“Seluruh dunia memahami bahwa negara yang begitu lama dijajah suatu negara lain ternyata dalam hitungan tidak sampai 1 generasi bisa menjadikan jauh lebih besar daripada mereka yang menduduki begitu lama,” pungkas Mahendra.(Sumber)