News  

Siapa Lawan Terberat Anies Baswedan di Pilpres 2024?

Ini bukan sindrom Thanos atau merasa paling hebat seperti tudingan politisi junior PKB kepada Anies Baswedan. Bukan pula merasa kepedean bakal juara Pilpres 2024.

Tentu saja berdasarkan realita di lapangan. Anies Rasyid Baswedan dielu-elukan oleh ribuan bahkan jutaan pendukungnya saat safari ke beberapa daerah di Indonesia.

Ini pula yang memantik kekhawatiran banyak pendukung Anies Rasyid Baswedan. Mereka khawatir Anies Baswedan akan di “Prabowokan” seperti Pilpres 2014 dan 2019.

Kekhawatiran itu tidak hanya berdasarkan respon massa saat Anies Rasyid Baswedan melakukan safari ke daerah. Melainkan juga hasil jajak pendapat yang digelar beberapa lembaga survei. Nama Anies Baswedan selalu menempati tiga besar dengan perolehan elektabilitas tertinggi.

Selain itu, dua nama yang disebut-sebut lembaga survei sebagai calon presiden adalah Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Prabowo Subianto kabarnya akan diusung oleh koalisi PDIP dan Gerindra.

Sementara Ganjar Pranowo belum jelas akan menggunakan ‘kendaraan’ partai politik apa. Sebab, masing-masing partai politik telah menjagokan Ketua Umumnya untuk maju Pilpres 2024.

Lain halnya dengan Anies Rasyid Baswedan. Diprediksi Anies Baswedan calon presiden pertama yang bakal lolos presidential threshold awal tahun 2023. Anies Rasyid Baswedan akan diusung oleh Koalisi Perubahan yang terdiri-dari Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sebagai orang yang banyak bersentuhan langsung dengan massa akar rumput, aktivis dakwah dan berbagai tokoh. Dari ketiga calon presiden dalam berbagai diskusi muncul kekhawatiran. Lawan terberat Anies Baswedan di Pilpres 2024 bukan Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Lawan terberat Anies Baswedan tentu saja kecurangan.

Apalagi kredibilitas Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) diragukan banyak pihak pasca berkembangnya desas-desus KPU diduga melakukan kecurangan proses verifikasi faktual calon peserta Pemilu 2024.

Adalah Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih membeberkan dugaan kecurangan yang dilakukan KPU tersebut. Bahkan Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Bersih meminta KPU untuk mengaudit besar-besaran Sistem Informasi Partai Politik (Sipol). Tujuannya, guna menjawab isu kecurangan dan manipulasi data dalam tahapan verifikasi parpol peserta Pemilu 2024.

Sipol yang “ngompol”. Situng (Sistem Informasi Perhitungan Suara) KPU yang salah hitung. Tidak sedikit bahkan mayoritas rakyat meragukan Pilpres dan Pileg tahun 2024 berlangsung secara LUBER dan JURDIL (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil). Pilpres penuh rekayasa dan tipu daya. Tanda-tandanya mulai tampak.

Selama rezim oligarki berkuasa, hanya orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) yang percaya Pileg dan Pilpres berlangsung secara LUBER dan JURDIL sepanjang sistem kepemiluan dibuat tidak transparan dan penuh intervensi. Sipol dan Situng yang bisa diutak-atik.

Tengoklah rekam jejak 2 Pilpres terakhir. Pilpres tahun 2014 dan 2019. Yang kalah bisa menang. Yang menang bisa kalah. Kata siapa? Bentuk Tim Investigasi Independen dan melibatkan dunia internasional. Berani? Tentu saja mereka tidak akan berani. Bongkar kecurangan Pileg dan Pilpres 2014 dan 2019. Itu jawaban pastinya. Siapa yang berani membongkarnya? Nyawa taruhannya.

Banyak rumor yang menyebut, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik meninggal dunia secara misterius setelah berniat membongkar kecurangan Pilpres 2014.

Pilpres 2019 lebih gila lagi. Ketua KPU Arief Budiman mengungkap jumlah petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia pada Pemilu 2019 sebanyak 894 orang dan 5.175 petugas mengalami sakit (Kompas.com, 22/1/20). Rumor menyebut, meninggalnya 894 orang petugas pemilu tersebut ada hubungannya dengan operasi satuan tugas khusus tertentu. Isu ini mulai mencuat sejak ada kasus Polisi Sambo.

Sampai hari ini belum ada investigasi yang menyelidiki penyebab kematian Husni Kamil Manik dan 894 petugas Pemilu di Pileg/Pilpres 2014 dan 2019. Kabarnya, ada peran orang kuat di negeri ini untuk menutupi skandal yang memalukan ini.

Rumor banyak berseliweran. Ada yang bilang meninggal karena diracun. Ada pula yang bilang kematian tidak wajar. Tidak sedikit yang bilang karena kelelahan. Yang jelas, Husni Kamil Manik dan 894 petugas KPPS telah menjadi ‘tumbal’ Pilpres dan Pileg yang diindikasikan curang secara terstruktur, sistematis, masif, brutal dan sadis.

Berapa banyak lagi petugas KPPS yang bakal meninggal saat Pemilu 2024 digelar secara serentak. Dimana Pilpres, Pileg lanjut Pilkada diselenggarakan serentak di tahun yang sama, 2024. Bisa ribuan petugas KPPS meninggal dunia secara misterius. Nyawa manusia menjadi tidak berharga demi kepentingan oligarki politik dan skenario global imperialisme gaya baru.

Benih-benih Pilpres 2024 bakal berlangsung lebih brutal dan curang mulai ditabur. Kita mencium aroma tak sedap dibalik penunjukan 271 kepala daerah oleh presiden tanpa proses pemilu dan verifikasi partai politik peserta pemilu 2024. Belum lagi ada isu, Komisioner KPU dan Bawaslu periode 2022-2027 titipan pihak tertentu.

Ditambah dengan Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) telah terkondisikan melalui amandemen UU No 7/2020 tentang Mahkamah Konstitusi. Masa jabatan Hakim MK selama 15 tahun dengan batas pensiun umur 70 tahun. Dengan berlakunya UU No 7 tahun 2020, maka dipastikan 8 Hakim Pilpres 2024 yang akan datang diadili oleh hakim MK saat ini. Selain itu, ada juga hakim konstitusi saat ini yang bisa menjabat hingga tahun 2034.

Penyelenggara dan pengadil hasil sengketa Pemilu telah dikondisikan sedemikian rupa untuk menghasilkan presiden boneka jilid dua sesuai skenario oligarki dan rezim yang berkuasa saat ini.

Bagaimana dengan rakyat dan Anies Rasyid Baswedan? Tentu saja kita terus melakukan ikhtiar terbaik termasuk menyiapkan saksi-saksi di TPS dan melibatkan media dan lembaga pemantau pemilu internasional sebagai bagian dari kawal pemilu yang LUBER dan JURDIL.

Mendeteksi dan mengantisipasi sedini mungkin skenario Pemilu _ala_ oligarki yang telah dipasang ranjau-ranjau kecurangan untuk menjegal Anies Rasyid Baswedan sebagai pemenang Pilpres 2024 dan memenangkan calon presiden boneka sesuai keinginan mereka?

Inilah tantangan terbesar rakyat dan pendukung Anies Rasyid Baswedan. Terus mendesak agar pemilu diselenggarakan secara LUBER dan JURDIL. Penyelenggara pemilu, pengadil pemilu, ASN, TNI dan POLRI bersikap netral tanpa berpihak kepada salahsatu calon presiden. Apalagi disetir oleh oligarki dan negeri tirai bambu.

Selebihnya? Wallahua’lam bish-shawab Yakinlah! Ada skenario Allah subhanahu wata’ala dibalik makar dan tipu daya mereka.

Jakarta, 27 Jumadil Ula 1444/21 Desember 2022
Tarmidzi Yusuf, Ketua Umum JABAR MANIES