News  

Tah! Bapak Sia! Sekuler Islamophobia!

Bapak sia yang disanjung-sanjung itu ternyata Islamophobia. Mirip Mustafa Kemal Ataturk, Bapak Turki yang sekuler itu mengganti lafadz adzan dengan bahasa Turki. Bapak sia mengganti nama al-Ihsan dari bahasa Arab bahkan nama yang memiliki derajat tertinggi bagi keislaman seseorang dengan bahasa Jawa, welas asih.

Mustafa Kemal Ataturk alergi dengan bahasa Arab. Berkedok cinta tanah air. Kini hal serupa dilakukan oleh Bapak sia berkedok kearifan budaya lokal mengganti nama rumah sakit kebanggaan ummat Islam, RSUD al-Ihsan menjadi RSUD Welas Asih.

RSUD al-Ihsan didirikan oleh beberapa tokoh Islam Kabupaten Bandung seperti KH. R. Totoh Abdul Fatah dari Pesantren al-Jawami, Cileunyi dan KH. Ahmad Syahid dari Pesantren al-Falah, Cicalengka.

Kedua tokoh ulama tersebut tercatat sebagai pendiri RSUD al-Ihsan yang peletakan batu pertama pembangunannya bertepatan dengan 17 Ramadhan 1414. Tanggal yang memiliki nilai sejarah bagi ummat Islam. Bulan suci yang penuh berkah.

Kata ihsan berarti berbuat baik. Ihsan merupakan kebalikan dari kata al isaa-ah (berbuat buruk). Ihsan adalah perbuatan seseorang untuk melakukan perbuatan yang ma’ruf dan menahan diri dari dosa. Seseorang mendermakan kebaikan kepada hamba Allah yang lainnya baik melalui hartanya, kehormatannya, ilmunya, maupun raganya.

Dalam agama Islam, Ihsan tingkatan agama yang paling tinggi, kemudian iman, dan paling rendah adalah islam. Kaum muhsinin (orang-orang yang memiliki sifat ihsan) merupakan hamba pilihan dari hamba-hamba Allah yang shalih.

Derajat ihsan merupakan derajat yang diimpikan oleh setiap muslim. Karena ihsan tingkatan tertinggi keislaman seorang hamba. Tidak semua orang bisa meraih derajat yang mulia ini. Hanya hamba-hamba Allah yang khusus saja yang bisa mencapai derajat mulia ini.

Tidak salah bila tokoh sekelas KH. R. Totoh Abdul Fatah, KH. Ahmad Syahid bersama tokoh Islam Jawa Barat lainnya yang ketika RSUD al-Ihsan dibangun adalah pejabat di Pemerintahan Provinsi Jawa Barat seperti H. Ukman Sutaryan, H.M.A. Sampoerna dan H. Agus Muhyidin menamakan rumah sakit yang terletak di Baleendah, Kabupaten Bandung itu dengan nama RSUD al-Ihsan.

Lalu apa itu welas asih? Welas asih berasal dari bahasa Jawa yang terdiri dari dua kata, yaitu “welas” yang berarti iba atau kasihan, dan “asih” yang berarti kasih sayang. Jika digabungkan, welas asih memiliki arti rasa iba yang disertai kasih sayang atau belas kasihan yang tulus. Dalam bahasa Inggris, welas asih sering diterjemahkan sebagai “compassion”.

Welas asih bagian dari Ihsan. Kedudukan Ihsan lebih tinggi dari welas asih. Bapak sia yang mengganti al-Ihsan menjadi welas asih menurunkan derajat kemuliaan seseorang dari yang paling tinggi menjadi hanya sekadar rasa iba yang disertai kasih sayang.

Memang agama Bapak sia tidak jelas. Dalam video yang beredar luas di masyarakat Jawa Barat, berulang kali bahkan sampai tiga kali Bapak sia ketika ditanya agamanya apa mengucapkan, “lain Islam” yang berarti bukan Islam.

Setelah Bapak sia menghentikan dana hibah keagamaan dengan alasan banyak penyimpangan. Kini, Bapak sia mengganti nama rumah sakit yang berbau Islam dengan alasan kearifan budaya lokal. Sebentar lagi biaya pengelolaan Masjid al-Jabbar yang puluhan miliar rupiah itu akan distop oleh Bapak sia dengan alasan membebani APBD.

Bandung, 7 Muharram 1447/3 Juli 2025
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis