Francesco Bagnaia Berpeluang Pakai Nomor 1 di MotoGP 2023, Ini Kata Paolo Ciabatti

Francesco Bagnaia punya peluang memakai nomor 1 di MotoGP 2023. Mendapati peluang ini, Direktur Balap Ducati Corse, Paolo Ciabatti, pun berharap Bagnaia memilih memakai nomor 1 di motornya.

Sebagaimana diketahui, Pecco -sapaan Bagnaia- masih belum memutuskan nomor yang dipakainya untuk musim depan setelah menyabet juara MotoGP 2022. Dia galau untuk tetap menggunakan nomor 63 atau justru menggantinya menjadi nomor 1.

Bagnaia bisa menggunakan nomor 1 di MotoGP 2023 karena kesuksesannya pada 2022. Diketahui, dia berhasil menyabet gelar juara di MotoGP 2022.

Yang jelas, bintang Ducati Lenovo itu mengatakan bakal memutuskannya pada awal tahun depan. Namun, bagaimana keinginan dari timnya sendiri?

Ternyata, Paolo Ciabatti ingin pembalap berusia 25 tahun itu mengenakan nomor 1 di Desmosedici GP23. Pasalnya, dia menilai angka tersebut sebagai penegasan yang kuat bagi kejayaan Pecco di MotoGP dan juga Ducati sendiri, yang meraih kesuksesan di pasar tahun ini.

“Nomor 1 jelas penting karena mengirimkan sinyal yang jelas. Nomor 1 milik juara dunia,” kata Ciabatti, dilansir dari Speedweek, Kamis (29/12/2022).

“Dari sudut pandang perusahaan, alangkah baiknya pembalap kami memilih nomor 1. Di sisi lain, kami juga memahami ada sedikit takhayul yang terlibat dan fakta para pembalap saat ini membangun citra dan penjualan merchandise berdasarkan nomor yang dipakai,” sambungnya.

“Itu adalah tahun yang fantastis untuk Ducati. Tidak hanya dari sudut pandang olahraga, tetapi juga untuk perusahaan dengan angka penjualan yang melebihi apa pun yang kami miliki sebelumnya,” imbuhnya.

Sekadar informasi, nomor 1 terakhir kali digunakan oleh Casey Stoner pada 2012. Bahkan, di era MotoGP, selain Stoner, hanya Nicky Hayden (2007) dan Jorge Lorenzo (2011) yang mengenakan nomor wahid di kuda besi mereka setelah menjadi juara pada musim sebelumnya

“Seperti yang dikatakan Pecco, menurut saya nomor 1 menarik baginya karena itu adalah pernyataan yang kuat untuk pembalap dan pabrikan. Di sisi lain, ini adalah keputusan yang sulit untuk melepaskan nomor yang membuat Anda bahagia,” ujar Ciabatti.

“Dia berganti nomor beberapa kali dari 21 menjadi 42 menjadi 63. Dia memenangkan gelar Moto2 dengan nomor 42 dan gelar MotoGP tahun ini dengan nomor 63. Mungkin, itu bisa sedikit membantunya untuk membuat keputusan,” tambahnya.

Ya, Pecco memang selalu berganti nomor ketika promosi ke kelas yang lebih tinggi. Pada awalnya, dia menggunakan nomor 21 di Moto3.

Kemudian, Bagnaia mengubah nomor motornya menjadi 42 saat mentas di Moto2 karena nomor lamanya telah digunakan oleh Franco Morbidelli. Kemudian, kala naik ke MotoGP, nomornya berganti lagi menjadi 63 karena 42 sudah dimiliki oleh Alex Rins.

Kendati demikian, Ciabatti mengatakan menyerahkan semua keputusan itu pada pembalap kelahiran Turin tersebut. Dia ingin jagoannya itu mengenakan nomor yang nyaman untuknya dan juga paling mewakili dirinya.

“Pada akhirnya, bagaimanapun, kami menyerahkan keputusan ini di tangan pembalap. Karena yang penting dia bisa santai dan berkendara dengan nomor starter yang paling mewakili dirinya,” jelas Ciabatti.(Sumber)