Mulyanto: BRIN Tak Berwenang Umumkan Cuaca, Peneliti Harus Didisiplinkan!

Anggota Komisi VII DPR, Mulyanto, menyentil Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang memicu kegaduhan karena salah seorang peneliti menyampaikan akan terjadi badai pada Rabu (28/12) di Jabodetabek.

Prediksi peneliti BRIN, Dr Erma Yulishatin melalui akun Twitternya itu, berbeda dengan prediksi BMKG yang menyebut 28 Desember hujan ekstrem justru akan melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Laut Jawa.

Mulyanto yang pernah menjadi peneliti nuklir di BATAN itu menyebut BRIN tidak punya kewenangan mengumumkan ke publik soal prakiraan cuaca.

“Sepengetahuan saya BRIN tidak memiliki kewenangan tersebut. Terutama mengumumkannya ke publik secara luas. Apalagi ternyata diketahui, bahwa statemen tersebut dibuat oleh pribadi peneliti BRIN. Ini makin ngawur,” kata Mulyanto, Kamis (29/12).

Menurutnya, masalah ini adalah persoalan kewenangan BRIN dalam mendesiminasi hasil riset atau kajian ilmiah, khususnya terkait dengan kebencanaan, yang dapat memicu histeria publik.

Mulyanto meminta Kepala BRIN Laksana Tri Handoko untuk memanggil dan mengarahkan para penelitinya agar hal serupa tidak terulang lagi.

“Karenanya, Kepala BRIN harus mendisiplinkan para penelitinya tersebut, agar tidak terjadi hal serupa di masa depan,” ucapnya.
“Ini sudah kasus yang kedua. Sebelumnya terkait dengan prediksi tsunami di Banten,” pungkasnya.

Sebelumnya, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut hujan ekstrem dan badai dahsyat berpotensi terjadi pada Rabu (28/12) kawasan Jabodetabek, khususnya Tangerang. BRIN menyebut, badai dahsyat dari laut akan berpindah ke darat.

Namun, BMKG memprediksi wilayah Jabodetabek hanya akan terjadi hujan ekstrem bukan badai. BMKG memprediksi wilayah Jabodetabek diguyur hujan sedang hingga lebat.

Dari pemodelan BMKG, Jabodetabek baru akan diguyur hujan sangat lebat pada 30 Desember 2022. Selain itu, BMKG meminta semua pihak berhati-hati dalam penggunaan istilah karena hujan ekstrem dan badai itu berbeda.(Sumber)