News  

Puluhan Bocah di Bekasi Hingga Tasikmalaya Keracunan ‘Chiki Ngebul’

Sebanyak 28 anak di Kabupaten Tasikmalaya hingga Kota Bekasi keracunan setelah mengonsumsi chiki ngebul yang mengandung cairan nitrogen.

Dari data yang diterima, berikut ini kronologi kejadian yang menimpa puluhan anak di Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Bekasi:
15 November 2022 di Kabupaten Tasikmalaya

Kejadian ini bermula ketika sejumlah siswa di SDN Ciawang, Ciawang, Kabupaten Tasikmalaya membeli chiki ngebul. Chiki ngebul yang dibeli itu terdiri dari chiki dengan merek yang tak disebut identitasnya, kental manis dengan merek yang tak disebut identitasnya, dan nitrogen dengan merek YDS-10.

Kemudian, sekitar pukul 06.45 WIB, sejumlah siswa di sana mulai mengeluh pusing, mual, sesak, dan muntah darah.
Lalu, sekitar pukul 09.00 WIB, jumlah murid yang mengeluh pusing dan mual semakin banyak. Warga di sekitar sekolah mengantarkan mereka ke UGD Puskesmas Leuwisari.

“Rata-rata keluhan pertama mengeluh pusing, mual, sesak, dan muntah darah,” demikian tulis keterangan yang diperoleh sebagaimana dilihat pada Sabtu (7/1).

Terdapat 16 murid yang bergejala ringan, 7 murid bergejala sedang, dan seorang murid yang bergejala berat. Murid yang bergejala berat dilarikan ke RS SMC di Tasikmalaya.

Dari data tersebut, total terdapat 24 murid yang mengalami keracunan di Kabupaten Tasikmalaya.
21 Desember 2022 di Kota Bekasi

Kejadian bermula sekitar pukul 19.00 WIB saat seorang anak berinisial A pergi ke pasar malam bersama dengan orang tua, kakak, dan dua temannya.

Di sana, mereka lalu membeli chiki ngebul untuk dimakan di rumahnya. A disebut memakan chiki paling banyak dibanding kakak dan dua temannya.

“Setelah habis makanan chiki ngebul miliknya, A juga menghabiskan chiki ngebul punya temannya yang tinggal sedikit lagi,” tulis keterangan itu.

Sekira 15 menit setelah menghabiskan makanannya, A tiba-tiba menjerit kesakitan dan tersungkur sambil memegangi bagian perutnya. Sekitar pukul 20.00 WIB, keluarga yang panik kemudian membawa A ke bagian UGD di RS Haji Jakarta untuk mendapatkan penanganan dengan keluhan nyeri pada bagian perutnya.

Kemudian, sekitar pukul 20.15 WIB dilakukan berbagai proses penanganan di rumah sakit seperti pemeriksaan laboratorium hingga dioperasi. Sebelum dioperasi, A sempat menjalani puasa terlebih dahulu.

Operasi baru dilakukan pada tanggal 22 Desember 2022 sekitar pukul 07.30 WIB.
“Pasien dilakukan operasi,” tulis keterangan itu.

Setelah menjalani perawatan sekitar 5 hari dan tak ada lagi keluhan, A dipulangkan dari rumah sakit dengan diagnosis akhir Peritonitis Umum ec Perforasi Gaster.(Sumber)