Supriansa: Kalau Jadi Presiden, Cukup Satu Periode Saya Selesaikan Utang Negara!

Politikus Partai Golkar Supriansa berkelakar akan membayar utang negara jika dirinya menjadi presiden RI. Hal ini saat menyinggung anggaran untuk kawasan terpadu Nusantara yang digagas BNPT dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR.

“Jangankan hanya menanggulangi para pelaku terorisme yang sadar, membayar utang pun bisa. Kecil itu Pak Rp 7.000 triliun utang kita. Kecil. Kalau saya jadi presiden, satu periode saya selesaikan itu utang,” kata Anggota Komisi III DPR di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2023).

Pernyataan itu langsung disambut antusias oleh anggota Komisi III yang lain. “Wah-wah, mari kita angkat,” ujar salah satu anggota Komisi III. “Itu kalau saya jadi presiden, tapi kan tidak mungkin jadi presiden, Pak Arsul, enggak mungkin,” ujar Supriansa.

Dia menjelaskan alasannya semangat mampu membayar utang negara dalam satu periode jika menjabat sebagai presiden. Menurut dia, pendapatan Indonesia dari tambang lumayan besar.

“Kenapa saya bersemangat seperti itu? Coba liat tambang-tambang kita yang ada, berapa royalti yang dikirim ke negara?” katanya. Supriansa mengatakan utang negara bisa lunas selama 5 tahun apabila 25 persen pendapatan dari hasil penjualan tambang masuk ke kas negara.

“Cukup berikan saja kepada negara 25 persen dari semua hasil penjualan tambang mereka, diserahkan kepada negara, 5 tahun negara lunas utang. Lunas pak itu pak, daripada tidak ditarik itu,” tandasnya.

(Politikus Partai Golkar Supriansa berkelakar akan membayar utang negara jika dirinya menjadi presiden RI. Hal ini saat menyinggung anggaran untuk kawasan terpadu Nusantara yang digagas BNPT dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR.

“Jangankan hanya menanggulangi para pelaku terorisme yang sadar, membayar utang pun bisa. Kecil itu Pak Rp 7.000 triliun utang kita. Kecil. Kalau saya jadi presiden, satu periode saya selesaikan itu utang,” kata Anggota Komisi III DPR di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Senin (13/2/2023).

Pernyataan itu langsung disambut antusias oleh anggota Komisi III yang lain. “Wah-wah, mari kita angkat,” ujar salah satu anggota Komisi III. “Itu kalau saya jadi presiden, tapi kan tidak mungkin jadi presiden, Pak Arsul, enggak mungkin,” ujar Supriansa.

Dia menjelaskan alasannya semangat mampu membayar utang negara dalam satu periode jika menjabat sebagai presiden. Menurut dia, pendapatan Indonesia dari tambang lumayan besar.

“Kenapa saya bersemangat seperti itu? Coba liat tambang-tambang kita yang ada, berapa royalti yang dikirim ke negara?” katanya. Supriansa mengatakan utang negara bisa lunas selama 5 tahun apabila 25 persen pendapatan dari hasil penjualan tambang masuk ke kas negara.

“Cukup berikan saja kepada negara 25 persen dari semua hasil penjualan tambang mereka, diserahkan kepada negara, 5 tahun negara lunas utang. Lunas pak itu pak, daripada tidak ditarik itu,” tandasnya. (Sumber)