Tekno  

Adam Mosseri: Centang Biru Berbayar IG Bantu Kreator Kecil Bangkit

Meta meluncurkan layanan berbayar untuk Instagram dan Facebook, ‘Meta Verified’, pada pekan lalu. Layanan ini menawarkan sejumlah fungsi, salah satunya memungkinkan pengguna mendapatkan lambang centang biru.

Head of Instagram, Adam Mosseri, membuka sesi tanya jawab alias ask me anything lewat IG Story di akunnya pada Jumat (24/2) lalu untuk membahas Meta Verified. Salah satu pertanyaan adalah apakah layanan itu sengaja dihadirkan agar konten dari kreator yang berlangganan bisa menjangkau banyak pengguna atau tidak.

“Saya ingin memulai dengan pertanyaan ini karena ini menjadi inti dari kesalahpahaman yang sangat umum, yaitu orang mengira Instagram menekan jangkauan (konten) kreator untuk membuat orang membayar lebih untuk jangakuan,” kata Mosseri di IG Story-nya, seperti dikutip Business Insider.

“Tapi bukan kepentingan bisnis kami untuk melakukan hal seperti itu.”

Mosseri menambahkan bagaimana langganan Meta Verified berpotensi memengaruhi jangkauan konten melalui komentar, explore, atau rekomendasi dalam aplikasi, tetapi dalam jumlah yang sedikit.

“Jangkauan tambahan tidak akan berarti jika Anda adalah kreator besar,” kata Mosseri.
Jadi kami hanya menguji (Meta Verified) untuk melihat apakah itu menarik bagi kreator konten kecil karena kami ingin membantu kreator konten kecil untuk bangkit.
– Head of Instagram, Adam Mosseri –

Meta Verified kini dalam tahap diuji coba secara terbatas. Layanan baru tersedia di Australia dan Selandia Baru, dengan negara lain, termasuk Indonesia, bakal menyusul.

Layanan premium ini dipatok seharga 12 dolar AS, atau sekitar Rp 183 ribu (kurs Rp 15,275) untuk pembelian di situs webnya, dan 15 dolar AS (sekitar Rp 229 ribu) untuk pembelian di aplikasi Android dan iOS. Ada beberapa fitur yang ditawarkan, mulai dari mendapat centang biru, bisa memantau akun lain peniru pengguna, hingga akses cepat ke layanan pelanggan Meta.

Meta Verified mirip dengan Twitter Blue, tapi harganya lebih mahal. Ada kemungkinan ini merupakan diversifikasi pemasukan oleh Meta, finansialnya merosot dalam bisnis iklan digital dan tekor saat investasi dunia virtual Metaverse.(Sumber)