News  

2 Periode Walikota Makassar, Harta Danny Pomanto Melonjak Dari Rp.32 Miliar Jadi Rp.204 Miliar

Siapa yang tak kenal Moh Ramdhan Pomanto.

Ialah Wali Kota Makassar yang menjabat dua periode.

Danny Pomanto berpeluang jadi calon bintang baru di Pilgub Sulsel 2024 mendatang.

Politisi berlatar arsitektur itu punya pengalaman dua kali memenangkan Pilwali Makassar.

Danny Pomanto terpilih menjadi wali kota periode 2014-2019 bersama Syamsu Rizal MI.

Kemudian berhasil menaklukkan kembali warga Makassar bersama Fatmawati Rusdi di periode kedua.

Saat awal menjabat, suami Indira Yusuf Ismail tersebut memiliki harta kekayaan sebanyak Rp32,5 miliar.

Harta kekayaannya dilaporkan dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 30 Mei 2013.

Di tahun pertamanya menjabat wali kota, harta kekayaan Danny bertambah dua kali lipat lebih menjadi Rp74,9 miliar, itu dilaporkan pada 8 Agustus 2014.

Iklan untuk Anda: Orang yang Menderita Sakit Pinggul dan Lutut Harus Tahu!
Advertisement by
Kemudian pada 31 Desember 2018, kekayaan mantan dosen arsitek Universitas Hasanuddin ini meningkat kurang lebih Rp5 miliar menjadi Rp80,5 miliar.

Selanjutnya, harta Danny menanjak berkali-kali lipat di akhir periodenya jabat wali kota tahun 2019.

Danny melaporkan hartanya mencapai Rp197,5 miliar.

Terakhir, harta Danny tercatat menyentuh angka Rp204,5 miliar saat kembali menjabat wali kota periode kedua.

Danny bahkan merupakan wali kota terkaya di Sulsel.

Jika dibandingkan dengan kekayaan Wali Kota Parepare Taufan Pawe hanya Rp35.990.946.413 (miliar).

Sementara kekayaan Wali Kota Palopo, Judas Amir hanya Rp 10.340.304.602 (miliar).

Harta kekayaan ayah tiga anak ini didominasi tanah dan bangunan sebesar Rp160,7 miliar.

Tanah dan bangunannya tersebar di Kota Makassar dan Kabupeten Maros.

Kemudian untuk alat transportasi dan mesin totalnya Rp 3,5 miliar, harta bergerak lainnya Rp33,1 miliar.

Lalu kas dan setara kas Rp14 miliar, dan hutang Rp6,8 miliar.

Terkait harta kekayaannya pada tahun 2013 ke 2014 yang menanjak signifikan, pria berdarah Gorontalo telah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat itu, Danny mengklaim harta kekayaannya sebenarnya sudah diangka Rp74 miliar lebih.

Namun sebagai pemula, ia belum terlalu tahu terkait pelaporan di LHKPN.

Karenanya, pada saat terpilih dan menjabat sebagai wali kota, ia melakukan koreksi dan memasukkan harta kekayaannya yang benar.

“2013 ada LHKPN saya memang Rp32 miliar waktu itu, dulu kita belum tahu baru diisi, kemudian 2014 setelah menang dan sebelum dilantik (wali kota), baru kita koreksi. Koreksinya waktu itu Rp74 miliar. Jadi mestinya yang diambil itu referensi Rp74 miliar dan itu sudah diperiksa KPK,” kata Danny, Selasa (16/1/2018 lalu.

Diketahui, sebelum menjadi 01 Makassar, Danny Pomanto memulai karirnya sebagai juru rancang bangunan.

Ia seorang arsitek dan konsultan tata kota yang berfokus pada proyek perencanaan urban, desain arsitektur, desain interior, surveyor, manajemen konstruksi, dan pengawasan.

Ratusan karya arsitektur Danny Pomanto telah dinikmati warga Indonesia, khususnya Sulawesi Selatan.

 

Mulai dari Renovasi Masjid Raya Makassar, pengembangan gedung Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Barombong.

Revitalisasi kawasan Pantai Losari, desain Masjid Apung Amirul Mukminin, desain Kantor Gubernur Gorontalo dan Kantor Gubernur Sulawesi Barat.

Kesuksesan Danny Pomanto di dunia politik tak serta merta, ia pernah gagal bertarung sebagai bakal calon Gubernur Provinsi Gorontalo pada 2011.

Selang dua tahun, ia memutuskan untuk maju sebagai Wali Kota Makassar bersama putra daerah asal Selayar, Syamsu Rizal MI alias Deng Ical.

Dengan bekal suara 182.484 ia dinyatakan sebagai pemenang dan berhasil duduk sebagai Wali Kota Makassar Periode 2014-2018.

Tahun 2018, Danny memutuskan memperpanjang masa baktinya, ia menggandeng politisi perempuan dari Partai NasDem, Indira Mulyasari.

Namun langkahnya terhenti karena didiskualifikasi, tetapi kedua pasangan ini tetap diuntungkan dengan kemenangan kotak kosong.

Tahun berikutnya, Danny Pomanto maju lagi berpasangan dengan Bendahara Umum NasDem, Fatmawati Rusdi

Danny-Fatma menang dengan perolehan suara 218.908 suara atau sebesar 41,3 persen. (Sumber)