Umat Kristen atau Katolik biasa merayakan hari raya Paskah atau kebangkitan Yesus Kristus setiap Bulan April. Hari Raya Paskah tak hanya diperingati dengan beribadah saja, tetapi juga berbagai tradisi dilakukan.
Setiap negara memiliki tradisi yang berbeda. Namun ada satu hal yang seragam, yaitu telur Paskah. Kebangkitan Yesus Kristus ini identik dengan telur.
Bukan hanya untuk disantap, tetapi juga dihias dengan cat warna-warni. Telur juga biasa disajikan dalam bentuk cokelat.
Sebenarnya, adakah makna dari adanya telur di hari raya Paskah, dan bagaimana ia bisa menjadi ikon di hari besar tersebut? Seperti dilansir dari Coles.com.au, tradisi makan dan menghias telur rebus pada hari Paskah sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
Para ahli sejarah meyakini tradisi tersebut dimulai dari negara bagian Timur Tengah. Hal itu dibuktikan dengan adanya penemuan telur burung unta berhias yang sudah berumur 60.000 tahun lalu di Afrika.
Kemudian, tradisi itu menyebar ke Eropa Timur, dan diadopsi Gereja Ortodoks. Baca juga: Alasan Paskah Identik dengan Telur, Cokelat, dan Kelinci Pada tahun 1870-an, masyarakat di Eropa mulai melakukan tradisi menghias cokelat yang berbentuk telur ayam.
Kemudian pada abad ke-19 cokelat berbentuk telur Paskah mulai muncul di Prancis dan Jerman, tetapi rasanya pahit sekaligus keras.
Di Inggris yang waktu itu masih dipimpin Ratu Victoria, masyarakat memeprbarui cokelat telur Paskah dalam bentuk telur mainan yang ditutupi kain satin dan diisi hadiah Paskah.
Makna telur paskah adapun, masyarakat zaman dulu menganggap telur sebagai simbol kelahiran kembali dan memakannya untuk merayakan kedatangan musim semi yang dipercaya bahwa dewa matahari telah kembali setelah musim dingin.
Misalnya, pewarna merah melambangkan darah Kristus dan cangkang telur melambangkan makamnya. Memecahkan cangkang membuat umat Kristiani mengingat tentang kebangkitan Kristus dari kematian. Bahkan, tradisi menggulung telur Paskah yang masih dipraktikkan anak-anak hingga saat ini melambangkan penggulingan batu di luar kuburan Kristus di Yerusalem.
Contohnya seperti di Amerika Serikat, “The Easter Egg Roll”, salah satu acara komunitas tahunan yang sering diadakan di halaman rumput Gedung Putih, setiap hari Senin pertama setelah Paskah.
Alasan lain mengapa telur dikaitkan dengan Paskah karena ratusan tahun orang Kristen dilarang makan semua jenis produk hewani, termasuk telur ayam selama pra-Paskah
Pra-Paskah merupakan masa 40 hari umat harus menjalankan puasa untuk merefleksi kehidupan mereka menjelang Paskah. Kemudian di hari Paskah, mereka akan menyantap telur sebagai bentuk perayaan untuk menandai akhir pra-Ppaskah.
Dalam tradisi Kristen, telur Paskah biasanya akan dilukis atau diwarnai kemudian disajikan kepada anak-anak sebagai suguhan istimewa di akhir Pekan Suci(Sumber)