News  

Survei Lanskap: Jawa Timur Bakal Jadi Basis Suara Prabowo Subianto di Pemilu 2024

Provinsi Jawa Timur nampaknya menjadi absis suara baru bagi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, jelang Pemilu 2024. Hal ini, di samping basis suara sebelumnya di Jawa Barat dan Banten.

“Agaknya sekarang Provinsi Jatim merupakan basis elektoral utama Prabowo di samping Jawa Barat dan Banten di Pulau Jawa,” ujar Direktur Lembaga Survei dan Analisa Kebijakan Publik (Lanskap) Mochammad Toha dalam keterangan tertulis, Senin (17/4).

Dalam survei terbaru yang dirilis Lanskap, Prabowo Subianto berada di tiga besar sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024 di Provinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Di Jawa Timur, tingkat ketersukaan ditempati oleh Prabowo Subianto sebesar 60,5 persen, Khofifah Indar Parawansa 53,8 persen dan Ganjar Pranowo 50,6 persen,” katanya.

Untuk indikator yang sama, lanjutnya, Prabowo sedikit tergeser di bawah Ganjar dalam tingkat ketersukaan di Jawa Tengah. Yakni, Ganjar mendapatkan 50,9 persen, Prabowo Subianto sebesar 43,1 persen dan Anies Baswedan di angka 33,7 persen.

Selain itu, untuk tingkat keterpilihan di Jawa Timur, Prabowo unggul sebesar 26,1 persen, disusul Ganjar 19,3 persen dan dan Anies 19 persen. Terdapat pula 11,3 persen yang belum menjawab atau tidak tahu.

Lanjutnya, indikator yang sama juga dipakai di Jawa Tengah. Hasilnya, Ganjar unggul 27,4 persen, Prabowo mendapatkan 23 persen dan Erick Thohir di angka 3,8 persen. Terdapat pula 26 persen yang belum menjawab atau tidak tahu.

Dengan hasil survei itu, Toha menyarankan agar Prabowo benar-benar bisa memilih calon wakil presiden yang tepat untuk mendampinginya di Pemilu 2024.

“Sebagai capres, Prabowo memiliki tiga opsi pendamping atau cawapres yang dapat memberikan efek elektoral yang kuat di kedua provinsi tersebut, yaitu Ganjar Pranowo, Khofifah Indar Parawansa dan Puan Maharani,” pungkasnya.

Survei Lanskap dilakukan rentang waktu 1-10 April 2023 dengan menggunakan sample 880 responden di untuk masing-masing wilayah, baik di Jawa Tengah maupun Jawa Timur.

Metodologi survei menggunakan multistage random sampling dengan margon of error (MoE) +/- 3,3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.(Sumber)