Ketua Umum GP Ansor yang juga Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mendorong Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto berduet di Pilpres 2024. Yaqut mengunggah foto yang menampilkan kebersamaan Prabowo dan Airlangga di akun Instagram-nya, Kamis (27/4).
“Jika beliau berdua berpasangan pada Pilpres 2024 nanti, saya kok merasa kontestasi akan sangat kompetitif. Ini akan sangat baik untuk demokrasi dan menjanjikan bagi Indonesia yang raya ini,” ujar Yaqut.
Menurutnya, politik merupakan hal yang dinamis dan tidak mudah diprediksi. Ia menganggap apa yang sudah direncanakan belum tentu terjadi. “Kadang apa yang sedari awal diskenariokan, berbeda di ujung. Jika sama, disyukuri lalu diikhtiari. Jika berbeda, tak perlu diratapi,” katanya.
Ia juga menyoroti soal pemimpin di Indonesia. Ia mengatakan masyarakat seharusnya mendapatkan presiden yang terbaik. “Rakyat bangsa ini berhak mendapatkan pemimpin yang terbaik, bukan yang terlicik. Monggo gus,” ujarnya.
Sebelumnya, Airlangga menyebut pihaknya akan menggelar pertemuan lanjutan dengan Prabowo pekan depan. Namun, ia enggan berspekulasi soal duet dengan Prabowo di Pilpres 2024. “Ya nanti kita tunggu ya,” ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Kamis (27/4).
Teranyar, ia juga membuka peluang partainya bakal merapat atau berkoalisi dengan Gerindra untuk Pilpres 2024 sedang dibahas. Hal itu dia ucapkan usai pertemuan dengan para ketua umum Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). “Itu masih dalam pembahasan. Jadi kita tunggu saja,” katanya.
Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya menilai pertemuan Ketum partainya dengan Prabowo di momen hari Lebaran menjadi sinyal kedekatan kedua partai. Menurutnya, Gerindra dan Golkar sama-sama memiliki hubungan dekat karena lahir dari rahim yang sama.
“Yang perlu dicermati itu pertemuan Prabowo dengan Airlangga dan Aburizal Bakrie pada hari lebaran. Golkar dan Gerindra itu chemistri-nya sama karena berasal dari satu rahim,” kata Tantowi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (26/4). {golkarpedia}
