Ketua Pemenangan Pemilu NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan sudah ada lima kandidat yang akan menjadi cawapres pendamping bakal calon presiden Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Meski demikian, ia enggan mengungkap siapa sosok yang berpotensi menjadi cawapres Anies lantaran itu menjadi bagian dari strategi Partai NasDem.
Hal itu dia ucapkan dalam diskusi virtual bertajuk Menakar Peluang Capres Dan Format Koalisi Parpol 2024 dalam kanal Youtube Gelora TV.
“Sekarang sudah ada 5 kandidat. Akan tetapi, soal siapa-siapanya belum bisa kita sebut. Karena itu menjadi bagian dari strategi kita,” ujar Sugeng, Rabu (3/5).
Menurut Sugeng, pihaknya tetap memberikan otoritas memilih cawapres kepada Anies. Akan tetapi, tim 8 turut ikut berdikusi dalam menentukan sosok pendamping Anies.
Ia mengatakan hal tersebut merupakan upaya untuk menyaring figur-figur potensial yang akan mendampingi Anies dengan pertimbangan-pertimbangan strategis.
“Kami menyerahkan kepada Anies Baswedan, tetapi kami terus diskusi di tim 8. Kita juga masih menunggu kandidat lain,” tuturnya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi menyebut Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berpotensi menjadi pasangan Anies.
Akan tetapi, hal tersebut membutuhkan pembicaraan yang cukup panjang mengingat dinamika politik Indonesia berpotensi mengubah segala sesuatu di kemudian hari.
“Sangat mungkin-mungkin terjadi tapi itu dalam posisi pembicaraan yang masih panjang, yang namanya politik sangat dinamis,” kata Aboe di DPP PKS, Jakarta, Senin (1/5).
Di sisi lain, Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais berpendapat calon wakil presiden untuk Anies Baswedan sebaiknya merupakan tokoh asal Indonesia timur.
Menurutnya, tokoh dari Indonesia timur akan melengkapi Anies.
“Wakilnya menurut perhitungan rasional sebaiknya tokoh yang datang dari Indonesia Timur,” kata Amien Rais di Sleman, DIY, Sabtu (29/4).
Amien pun mencontohkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat maju bersama Jusuf Kalla (JK) di Pilpres 2004.
Ia mengatakan Indonesia bagian timur kerap terlupakan, sehingga perlu sosok yang mewakili mereka di tingkat nasional.
“Supaya Indonesia Timur itu terwakili, karena selama ini Indonesia di bagian timur itu kadang-kadang terlupakan,” ucapnya.(Sumber)