News  

Bentrok Antar Etnis Pecah di India, 40 Orang Meninggal Dunia

Bentrokan antaretnis di Manipur, India kembali pecah. Akibatnya, lebih dari 40 orang, termasuk dua polisi, meninggal dunia dalam insiden berdarah yang terjadi selama dua hari ini.

Ketua Menteri Manipur, N Biren Singh, mengatakan puluhan pemberontak berusaha mengganggu keamanan warga sipil. Sebagai tanggapan, otoritas mengambil tindakan tegas dengan mengirim pasukan militer dan aparat keamanan lainnya ke Manipur.

“Para pemberontak telah menggunakan senapan serbu M-16 dan AK-47 serta senapan sniper terhadap warga sipil. Mereka datang ke banyak desa untuk membakar rumah,” kata media lokal mengutip pernyataan Singh pada Minggu (28/5).

Berdasarkan laporan yang dimuat Al Jazeera pada Senin (29/5), konflik di Manapur dipicu oleh masalah antaretnis, setelah pemerintah India berencana memperluas kuota ekonomi, termasuk pekerjaan dan tunjangan lainnya untuk mayoritas etnis Meitei beragama Hindu. Hal itu menyebabkan kecemburuan oleh suku Kuki, yang sebagian besar beragama Kristen.

Memanasnya situasi membuat ribuan masyarakat Manipur memutuskan untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Pemerintah negara bagian juga memberlakukan jam malam, serta mengerahkan ribuan aparat keamanan di wilayah berpenduduk 3,2 juta itu.

Sementara internet di area tersebut telah terputus selama berminggu-minggu.

Adapun sebagian besar korban diyakini berasal dari komunitas Kuki, dengan beberapa desa dan gereja mereka dihancurkan oleh massa Meitei.

Manipur yang terletak jauh di timur laut India itu telah lama menjadi pusat ketegangan antaretnis, khususnya kelompok Meitei dan Kuki yang kerap melakukan aksi saling serang.(Sumber)