News  

Student Exchange ke Jepang, Siswa SD di Surabaya Bayar Rp.38 juta Per Orang

Viral di media sosial video sejumlah anak yang merupakan siswa Sekolah Dasar (SD) Surabaya tengah berjalan di jalanan kota Jepang. Dalam video, tampak sekelompok siswa tersebut mengenakan baju bertuliskan SD Muhammadiyah 4 Surabaya.

Kepala sekolah SD Muhammadiyah 4 Surabaya, Edy Susanto, pun memberikan penjelasan. Edy membenarkan perihal kunjungan siswanya ke Jepang.

Menurut Edy, kegiatan tersebut adalah program international student exchange ke Jepang.
“Ada 12 anak dari kelas 4,5,dan 6 yang mengikuti program tersebut,” ujar Edy saat dihubungi Basra, Selasa (13/6) malam.

Edy lantas menjelaskan latar belakang dari pelaksanaan program tersebut, yakni pihaknya yang mempunyai program international student exchange. Di tahun 2023 program ini memiliki 2 gelombang pelaksanaan. Gelombang pertama digelar pada bulan Februari dengan tujuan negara Malaysia dan Singapura. Sedangkan gelombang kedua dilaksanakan dengan mengunjungi Jepang.

“Pada bulan Februari itu diikuti kelas 4,5,6 sejumlah 30 siswa. Jadi kita tawarkan ke orang tua siswa kelas 4,5, dan 6. Kemudian yang ke Jepang itu sebenarnya ada 13 anak tapi yang 1 anak lainnya sedang naik haji sehingga tinggal 12 siswa,” jelasnya.

Edy menuturkan program student exchange di Jepang dilaksanakan selama 9 hari, yakni mulai tanggal 3 Juni hingga 11 Juni 2023. Edy pun mengakui jika ada biaya yang tidak sedikit yang harus harus dibayarkan orang tua dari siswa yang mengikuti program ini.

“Rp 38 juta (per anak),” tukasnya.
Edy menjelaskan selama di Jepang ada 4 kota dan 3 sekolah yang dikunjungi siswanya yakni kota Tokyo, Chiba, Nagoya, dan Osaka. Sedangkan 3 sekolah yang dikunjungi salah satunya adalah Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT).

Edy mengungkapkan dipilihnya negara Jepang sebagai lokasi program international student exchange bukan tanpa alasan. Jepang cukup dikenal sebagai negara dengan budaya bersih dan disiplin dari warganya.

“Tahun 2015 kan saya pernah ke Jepang dan mengetahui bagaimana sekolah-sekolah di sana sehingga kami mengajak anak-anak berkunjung ke Jepang,” imbuhnya.

Dengan mengajak siswanya berkunjung ke luar negeri, Edy berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi siswanya.

“Untuk menambah wawasan pendidikan, wawasan pengetahuan, wawasan budaya dan teknologi bagi anak-anak,” tandasnya.(Sumber)