News  

Firman Noor: Desakan Munaslub Ulah Senior Sepuh Tak Mengakar di Partai Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) berfoto dengan jajaran ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Provinsi se-Indonesia saat melakukan pertemuan di kawasan Nusa Dua, Badung, Bali, Minggu (30/7/2023). Dalam pertemuan itu seluruh jajaran DPD Partai Golkar Provinsi se-Indonesia menyatakan menolak isu musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) dan akan terus fokus memenangkan Golkar dalam Pemilu 2024 di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nz

Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor menilai bahwa wacana Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang tengah menerpa Partai Golkar bukanlah sinyal akan adanya perpecahan di internal partai. Menurutnya, hal itu bahkan bukan sebuah masalah yang mengakar.

“Enggak, saya kira enggak perpecahan. Ini hanya suatu riak-riak kecil dari senior yang sudah sepuh, yang tidak terlalu mengakar di Partai Golkar. Artinya, dia tidak punya jaringan yang kuat,” kata Firman Noor ketika dihubungi, pada Rabu (2/8).

Firman menilai, wacana itu kian menjadi besar di luar partai akibat dorongan pemberitaan media massa. Terlebih, Firman menganggap isu tersebut muncul pada waktu yang kurang tepat, di mana kader Partai Golkar tengah bersiap untuk bertarung dalam perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

“Sementara di internal Golkar sendiri, saya kira situasinya aman, karena memang sejauh ini soliditas Golkar terjaga,” katanya.

Firman mengatakan, pandangannya itu diperkuat dengan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo usai wacana tersebut merebak di media massa. Adapun, Bamsoet menyebut bahwa partainya saat ini dalam keadaan baik-baik saja, sehingga tidak ada alasan bagi Golkar untuk melakukan Munaslub.

“Dari situ saya melihat ini benar-benar kelompok kecil saja, yang memang kebetulan memanfaatkan media untuk menyebarkan berita seolah-olah situasi sudah panas di Golkar,” ujarnya.

Firman pun memandang wacana tersebut hanyalah bentuk kegelisahan sekelompok kecil yang gelisah akan arah politik Golkar yang masih belum pasti jelang Pemilu 2024. Sebab, kemunculan isu tersebut dinilainya terlalu tiba-tiba dan bahkan tanpa melalui penjajakan maupun konsolidasi terlebih dahulu.

Terlebih, kata Firman, perlu dukungan yang sangat kuat untuk melakukan Munaslub, mulai dari para pengurus pusat hingga ke pengurus partai di daerah-daerah. Untuk dapat menakhodai Partai Golkar pun menurutnya membutuhkan proses yang sangat panjang dan dana yang tidak sedikit.

“Itu faktor pers menurut saya, yang mem-blow up ini seolah-olah besar. Tetapi, saya sudah bilang sejak awal bahwa ini akan mereda dengan sendirinya, karena melibatkan kelompok kecil saja,” tandasnya.

Apakah kelompok kecil itu kepanjangan tangan cawe-cawe pihak tertentu lewat beringin gaek? Hanya langit yang tahu.

Artikel ini telah tayang di halaman gatra.com dengan judul “Pengamat Nilai Desakan Munaslub Golkar Ulah Beringin Sepuh Tak Mengakar”.(Sumber)