News  

Diam Lihat Korupsi Tapi Berisik Soal Rocky Gerung, Badko HMI: Relawan Mau Jerumuskan Jokowi?

Tindakan relawan Joko Widodo yang ramai melaporkan pengamat politik Rocky Gerung ke polisi buntut pernyataan “bajingan yang tolol” menyisakan tanda tanya besar.

Sebab, langkah relawan tersebut kontras dengan sikap Presiden Joko Widodo yang tetap santai dengan kritikan Rocky Gerung.

“Kita bisa melihat apakah mereka-mereka yang mengklaim relawan dan loyalis Presiden Jokowi benar-benar ingin membantu presiden membangun Indonesia atau sebaliknya, menjerumuskan Presiden Jokowi?” kritik Ketua Umum Badko HMI Jabodetabeka-Banten 2021-2023, Fadli Rumakefing, Jumat (4/8).

Jika dikupas lebih dalam lagi, respons cepat relawan Jokowi ini tidak terlihat saat kasus-kasus tindak pidana korupsi bertebaran di berbagai instansi pemerintah.

“Mengapa mereka tidak muncul membantu Presiden Jokowi menyelesaikan hama korupsi tersebut sebagaimana reaksi terhadap Rocky Gerung?” sentil Fadli Rumakefing.

Bagi Fadil, kasus rasuah di lingkungan pemerintahan lebih membahayakan dibanding dengan penggunaan diksi Rocky Gerung dalam mengkritik pemerintah.

Beberapa contohnya adalah kasus kasus suap Hakim Agung, kasus korupsi minyak goreng, kasus BTS Kominfo, Kasus PT Waskita Karya, hingga terbaru kasus dugaan suap di Basarnas RI.

Pada kasus-kasus tersebut, para relawan Jokowi seakan diam bahkan tidak muncul untuk menyuarakan semangat antikorupsi sebagaimana digaungkan kepala negara.

“Seperti itulah mereka. Mereka ibarat kura-kura yang bersembunyi dalam perahu. Bagi kami, justru orang-orang seperti Rocky Gerung harus selalu ada dalam alam demokrasi untuk mengontrol pemerintahan agar berjalan seirama dengan cita-cita dan amanat konstitusi UUD 1945,” tandasnya.(Sumber)