News  

Siaga! Euforia Relawan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 Berulang Kembali di Relawan Anies Baswedan

Pilpres 2019 pelajaran amat berharga bagi kita. Tentu saja kekurangan dan kelemahan relawan tak berulang kembali di Pilpres 2024.

Itu sebabnya, Nabi Muhammad SAW pernah memperingatkan kita untuk tidak melakukan kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya.

لَا يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ

“Seorang mukmin tidak boleh jatuh ke satu lubang dua kali.” [HR. Bukhari dan Muslim].

Tentu saja kita masih ingat euforia relawan Prabowo-Sandi. Tiap kali kunjungan Prabowo-Sandi ke beberapa daerah selalu dipenuhi lautan massa. Bahkan jutaan massa membanjiri kampanye Prabowo-Sandi.

Nyatanya. Banjirnya massa Prabowo-Sandi gagal mengantarkan Prabowo-Sandi menjadi presiden dan wakil presiden di perhelatan lima tahunan. Pilpres 2019.

Padahal, massa Prabowo-Sandi dalam setiap kampanye atau apel Akbar mengalahkan massa Jokowi-Ma’ruf Amin. Euforia relawan Prabowo-Sandi berujung duka.

Jokowi-Ma’ruf Amin dinyatakan pemenang Pilpres 2019. Mahkamah Konstitusi (MK) pun tetap memenangkan Jokowi-Ma’ruf Amin setelah kubu Prabowo-Sandi menggugat ke MK.

Ironi sekali. Lautan massa Prabowo-Sandi tak berdampak secara signifikan di bilik suara. Prabowo-Sandi dinyatakan kalah dengan perolehan suara 44,50 persen.

Ada yang salah? Tentu bahan pembelajaran bagi Relawan Anies Baswedan agar euforia ini tak seperti buih di lautan.

Suatu ketika Rasulullah _shallallaahu ‘alaihi wa sallam_ berkata kepada para sahabatnya sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dan Ahmad,

“Hampir terjadi keadaan di mana umat-umat lain akan mengerumuni kalian untuk menyantap kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana orang-orang yang mengerumuni piring makanannya.”

Salah seorang sahabat kemudian bertanya, “Apakah karena sedikitnya jumlah kami ketika itu wahai Rasulullah?”

Rasulullah SAW menjawab, “Bukan. Bahkan pada saat itu kalian berjumlah banyak. Tapi kalian bagai buih yang terbawa air saat banjir.”

Fenomena relawan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019 ada kemiripan dengan fenomena Relawan Anies Baswedan di tahun 2023. Beberapa bulan jelang Pilpres 2024.

Setiap kunjungan Anies Rasyid Baswedan ke berbagai daerah di seluruh Indonesia selalu dibanjiri lautan massa. Sedikitpun kita tidak meragukan itu. Militansi relawan Anies Baswedan.

Tampaknya fenomena ini hendak diluruskan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Tak nampak ada mobilisasi massa dari luar daerah untuk 2 event, baik di Bekasi maupun di Bandung.

Dua event PKS baru-baru ini, yaitu di Bekasi (29/7) yang sempat heboh lantaran tempat yang telah diizinkan oleh Plt. Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono, Stadion Patriot Candrabhaga dibatalkan sepihak berbuah ‘berkah’ bagi PKS. Massa PKS memenuhi jalan-jalan di Kota Bekasi.

Event kedua di Lapangan Tegalega Bandung, Sabtu 6 Agustus 2023. Ribuan massa memenuhi Lapangan Tegalega. Bandung lautan putih.

PKS tampaknya menyadari betul kelemahan relawan Prabowo-Sandi di 2019. Relawan selalu memburu dimana kunjungan Prabowo-Sandi ke berbagai daerah walaupun relawan tersebut berasal dari kota lain.

Melalui acara di Lapangan Tegalega dan Bekasi, PKS hendak mengirimkan pesan kepada kita semua. Relawan Anies Baswedan fokus di daerahnya masing-masing. Tak perlu bersusah payah “memburu” dimana Anies Rasyid Baswedan berkunjung.

Relawan Anies Baswedan saatnya fokus dengan Relawan Penggerak melalui program Kampung dan Rumah Anies. Rutin menggelar Musyawarah Reboan untuk memastikan agar Relawan Penggerak ada di setiap TPS.

Ingat! Setiap rumah warga adalah Rumah Anies. Setiap TPS harus ada warga Anies.

Bandung, 19 Muharram 1445/6 Agustus 2023
Tarmidzi Yusuf, Kolumnis