Propaganda menjadi “senjata” yang dilakukan kelompok tertentu untuk menjatuhkan lawan-lawan politik mereka. Seperti yang tengah terjadi saat ini, terkait Food Estate yang dianggap merusak lingkungan.
Pemangku program Food Estate diketahui adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang diberi mandat oleh Presiden Joko Widodo, yang notabene merupakan kader PDI Perjuangan selaku pihak yang belakangan mengkritik keras Food Estate.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, propaganda politik ini tidak banyak memiliki pengaruh elektoral bagi PDIP, apalagi mengembalikan dukungan relawan Jokowi ke PDIP.
“Karena dalam catatan IPO loyalis Jokowi didominasi oleh pemilih yang memang tidak peduli dengan isu apapun, hanya mengandalkan faktor kesukaan semata,” kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/8).
Dedi menilai sikap Prabowo yang ringan menanggapi isu tersebut sudah tepat.
“Untuk itu, perang opini ini akan ditanggapi ringan oleh Prabowo, karena mereka bisa menghitung kekuatan isu itu terhadap dirinya,” ucapnya.
Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah ini pun menganggap baik adanya propaganda politik ini, karena bisa menggiring masyarakat untuk berdiskusi dan berargumentasi secara sehat.
“Lain hal, peperangan propaganda ini akan bagus bagi politik 2024, karena akan memunculkan argumen yang paling baik untuk dipilih publik,” tutupnya.(Sumber)