Tekno  

Investor China Di Belakang Raksasa e-Commerce Indonesia

Memang beberapa e-commerce populer di Indonesia memiliki investor yang berasal dari China. Hal itu turut terangkum dalam laporan terbaru peta e-commerce Indonesia yang disusun oleh agregrator belanja daring, iPrice.

Berdasarkan laporan Map of E-commerce Indonesia Q1 2019, lima dari 10 e-commerce terbesar di Indonesia mendapat sebagian sokongan dana dari Negeri Tirai Bambu. Kelima e-commerce tersebut adalah Tokopedia, Lazada dan AliExpress yang mendapat sokongan dana dari Alibaba; Shopee yang mendapat suntikan dana dari Tencent dan JD.id yang memperoleh dana dari JD.com.

Tidak hanya investor dari China, ada juga penyuntik dana dari Amerika Serikat untuk Amazon dan Zilingo; investor dari Korea Selatan untuk Bukalapak dan Jerman untuk Zalora.

Selain itu, iPrice juga merilis data tentang e-commerce lokal mana yang paling banyak dikunjungi oleh konsumen Indonesia. Di posisi pertama ada Tokopedia dengan rata-rata 137 juta kunjungan per bulan.

Tokopedia berhasil menguasai posisi teratas sejak kuartal kedua tahun 2018. Saat itu jumlah kunjungan per bulan Tokopedia mencapai 115 juta.

Sedangkan di posisi kedua ada Bukalapak yang mencapai 115 juta kunjungan per bulan. Sama seperti Tokopedia, posisi ini juga sudah dipegang oleh Bukalapak sejak kuartal kedua tahun 2018.

Adapun posisi ketiga sampai kelima diisi oleh Shopee, Lazada serta Blibli. Menyusul kemudian ada nama berturut-turut JD, Orami, Sociolla, Zalora dan di posisi 10 ada Bhinneka.

Tokopedia dan Bukalapak juga masuk dalam lima besar e-commerce yang paling banyak dikunjungi lewat web di Asia Tenggara. Mereka bersaing dengan dua pemain regional lainnya, yaitu Shopee dan Lazada, serta satu pemain lokal asal Vietnam, Tiki. [detik]