News  

Tolak Relokasi, Warga Pulau Rempang Batam Bentrok Dengan Polisi

Bentrokan antara polisi dan warga pecah di Rempang Galang, Batam, Kamis (7/9). Warga sebelumnya membuat barikade untuk menolak relokasi.

Bentrokan tidak dapat dihindari ketika polisi berusaha menerobos barikade warga. Aparat membawa water canon dan gas air mata untuk membubarkan massa.

Sementara massa mencoba melawan dengan melempari aparat menggunakan batu.
Sebelumnya Badan Pengusahaan (BP) Batam berencana melakukan pengukuran dan mematok lahan yang akan digunakan untuk investasi di Pulang Rempang dan Galang. Ribuan rumah warga yang terkena proyek strategis nasional itu rencananya akan direlokasi ke sebuah lokasi di Sijantung.

Pemerintah akan membuatkan warga terdampak rumah permanen di lokasi yang baru serta diberi lahan. Namun, warga setempat masih keberatan atas rencana tersebut.

Sementara itu, Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) melalui akun media sosial X atau Twitter-nya mengatakan ada 60 kendaraan aparat gabungan yang mencoba masuk ke Pulau Galang untuk melakukan pengukuran lahan. Mereka lalu terlibat bentrok dengan warga yang menolak relokasi.

“Kegiatan ini jelas mendapat penolakan dari mayoritas penduduk 16 kampung Melayu Tua karena tujuan pemasangan patok ini merupakan rangkaian kegiatan yang hendak memindahkan warga dari kampungnya,” tulis YLBHI dikutip Rabu (7/9).

Dari foto dan video yang dibagikan, terlihat ada warga yang mengalami luka-luka akibat bentrokan tersebut.
“Beberapa orang mendapatkan intimidasi, kekerasan fisik dan 6 orang ditangkap oleh kepolisian setempat,” kata YLBHI.(Sumber)