Performa Menurun, Pelatih Ganda Putra Akui Fajar/Rian Terbebani Ranking 1 Dunia

Beban sebagai pasangan peringkat 1 dunia diyakini jadi penyebab menurunnya performa ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Pernyataan itu datang langsung dari pelatih ganda putra Indonesia, Aryono Miranat.

Fajar/Rian bahkan tak bisa berbicara banyak di beberapa turnamen terakhir, termasuk di ajang China Open 2023, akhir pekan kemarin. Dari empat pasangan Pelatnas PBSI yang dikirim, dua di antaranya gugur di babak 32 besar yakni Fajar/Rian dan Leo/Daniel.

Fajar/Rian tumbang di tangan duet Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, dengan skor 19-21 dan 19-21. Sedangkan The Babbies -julukan Leo/Daniel- dikalahkan unggulan ketiga tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 15-21 dan 18-21.

Sementara itu Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan tersingkir di babak 16 besar usai dilibas Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dengan skor 16-21 dan 12-21. Kemudian, Bagas/Fikri terhenti di perempat final setelah dibungkam juara dunia 2023 asal Korea Selatan, Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan skor 15-21 dan 17-21.

Aryono pun menilai secara keseluruhan keempat anak buahnya itu perlu dievaluasi dari segi teknis. Selain itu, menurutnya mereka bakal lebih konsisten jika mampu bermain dengan lebih percaya diri.

“Secara garis besar secara keseluruhan yang perlu diperhatikan adalah faktor teknisnya. Masalah kepercayaan dirinya dan keyakinan dalam bermain perlu ditingkatkan lagi. Konsistensi permainan itu hadir bila kita dalam keadaan percaya diri,” kata Aryono dikutip dari rilis PBSI, Senin (11/9/2023).

“Di masalah teknis yang perlu dibenahi adalah pertahanan dan akurasi pukulan harus lebih bagus lagi. Di latihan nanti saya sudah merencanakan untuk menambah latihan akurasi. Juga kita harus bisa kembali memegang permainan di depan net,” tambahnya.

Khusus Fajar/Rian, Aryono menilai mereka terlalu terbebani sebagai pasangan ranking satu dunia sehingga kehilangan kepercayaan diri. Terlebih, performa mereka akhir-akhir ini bisa dibilang menurun.

“Untuk Fajar/Rian saya melihat ada tekanan bagi mereka sebagai pemain nomor satu apalagi terakhir-terakhir ini grafiknya tidak stabil. Itu mengakibatkan kepercayaan diri mereka menurun. Saya akan mencoba membangkitkan mental bertanding mereka, jiwa tidak mau kalahnya harus keluar lagi,” jelas pelatih berjuluk Coach Naga Air itu.

Fajri -sebutan Fajar/Rian- memang tampil kurang konsisten setelah menjadi juara All England 2023. Dari sembilan turnamen yang mereka ikuti, mereka gugur empat kali di babak 32 besar. Bahkan, mereka tumbang di babak pertama dalam dua turnamen terakhir yakni Kejuaran Dunia Bulutangkis 2023 dan China Open 2023.

Hasil tersebut pun membuat Fajar/Rian terancam turun takhta dari peringkat satu dunia. Mereka bakal bisa disusul oleh juara China Open 2023, Liang Wei Keng/Wang Chang, pada turnamen berikutnya jika gugur lebih awal lagi.

Pada pekan ini, Fajar/Rian bakal berjuang di Hongkong Open 2023. Juara Malaysia Open 2023 itu akan berhadapan dengan duet Taiwan, Su Ching Heng/Ye Hong Wei di babak 32 besar turnamen Super 500 itu.(Sumber)