Pelatih Baru Persebaya, Josep Gombau Pernah Orbitkan Iniesta Hingga Ronaldinho

Persebaya sudah menentukan pelatih baru setelah Aji Santoso keluar. Namanya sudah terungkap. Yakni Josep Gombau. Pelatih berkebangsaan Spanyol berusia 47 tahun.

Josep Gombau menjadi pilihan manajemen Persebaya. Di tengah hiruk pikuk siapa yang akan memegang tongkat estafet kepelatihan skuad Green Force berikutnya.

Pria kelahiran Amposta itu punya catatan mengorbitkan para pemain dengan nama mentereng. Ia pernah menangani sejumlah tim besar Eropa.

Yakni Espanyol dan FC Barcelona. Ya, Barcelona yang itu. Yang pernah merebut treble winners pada 2008/2009 dan 2014/2015 itu.

Josep Gombau memulai karir kepelatihan menjadi head coach di CF Amposta, sebuah tim sepak bola asal daerah otonom Catalunya. Kota kelahirannya sendiri.

Ia ditunjuk untuk membesut skuad junior mulai 1 Juli 1993 hingga 30 Juli 2000. Saat itu Josep baru saja gantung sepatu usai memperkuat CF Amposta pada musim 1992/1993. Selama aktif bermain, Josep Gombau berposisi sebagai kiper.

Rupanya dedikasi dan kualitas memimpin Josep terhadap CF Amposta dilirik oleh Espanyol. Klub yang berbasis di Catalan, Spanyol, itu mendatangkannya ke Cornella-El Prat pada 2000.Bersama Espanyol, ia menjadi pelatih tim junior.

Kesuksesan memimpin bakat muda itu membuatnya ditunjuk sebagai tim pemandu bakat Espanyol pada 2001. Ia bertugas mencari para talenta muda dan mendatangkannya maupun mempromosikannya ke klub.

Tak hanya mencari, seorang ahli scouting harus punya keahlian menganalisis potensi pemain untuk diterapkan kepada kebutuhan klub. Pada jabatan ini, Josep Gombau melakukan tugas dengan baik.

Josep Gombau akhirnya naik pangkat menjadi direktur teknik Espanyol pada tahun berikutnya, yakni untuk musim 2002/2003.

Kepiawaian Josep Gombau memimpin manajemen tim membuatnya diminati raksasa Eropa, FC Barcelona. Blaugrana mendatangkan Josep Gombau ke Camp Nou (markas Barcelona) pada 1 Juli 2003.

Saat itu ia langsung ditunjuk menjadi tim scouting. Ia bergabung dengan beberapa pemain top Eropa.

Beberapa di antaranya adalah Ricardo Quaresma dan Ronaldinho. Pada pertengahan musim, Barcelona mengajak Edgar Davids bergabung dengan status pinjaman dari Juventus. Pada musim panas tahun berikutnya, ia turut mendatangkan Deco dan Samuel Eto’o.

Soal Samuel Eto’o ini menarik. Sejak 1997, mantan bintang Timnas Kamerun itu sebenarnya sudah bergabung dengan tim muda Real Madrid. Namun, ia masih di bawah umur. Nah, karena Real Madrid B terdegradasi ke Segunda Division B, dan di situ pemain non Uni Eropa tidak boleh bermain, maka Eto’o dipinjamkan ke Leganes.

Selama tiga musim di Real Madrid, Eto’o muda hanya dipinjam-pinjamkan saja. Terakhir ke Mallorca. Pada 2000, ia akhirnya menetap bersama Mallorca. Ternyata moncer. Pada musim 2003-2004, ia mencetak 22 gol dari 43 permainan bersama Mallorca.

Josep Gombau melihatnya sebagai pemain yang sangat berpotensi. Alhasil, pada musim panas 2004, ia mendorong tim manajemen Barcelona membelinya dari Mallorca.

The rest is history. Selama lima musim berkostum Barca, Eto’o pernah meraih trofi El Pichichi (pencetak gol terbanyak di La Liga), meraih trofi Liga Champions, dan menjadi salah seorang sosok terpenting dalam perebutan trebe winners Barcelona yang bersejarah pada 2008-2009.(Sumber)