Beathor Serukan Rakyat untuk Makzulkan Gibran

Penasihat FKMTI, Bambang Beathor Suryadi/Net

Politikus senior PDI Perjuangan, Beathor Suryadi, mengingatkan pentingnya konsolidasi kekuatan rakyat demi menyikapi kondisi politik nasional saat ini yang dinilainya semakin menyimpang dari nilai-nilai konstitusi.

“Kekuatan akan bangkit jika kita mulai kumpul-kumpul,” ujar Beathor dalam pernyataannya kepada Radar Aktual, Kamis (3/7/2025). Ia menegaskan bahwa saat ini bukan waktunya untuk diam dan terpesona oleh posisi masing-masing, melainkan harus memulai gerakan yang nyata.

Menurut Beathor, sudah saatnya para akademisi, para jenderal, serta politisi yang peduli terhadap masa depan bangsa menyatukan langkah. Ia menyarankan agar gagasan-gagasan yang selama ini hanya menjadi keluh kesah di ruang diskusi, mulai diwujudkan dalam bentuk tekanan nyata kepada para pemegang kekuasaan.

“Kita cukup hadir bertemu Ketua-Ketua MPR RI itu, agar tahu bahwa rakyat tidak diam,” lanjutnya.

Ia menyindir keras kepemimpinan nasional saat ini yang menurutnya menjadi puncak dari upaya merombak konstitusi hanya demi membuka jalan bagi Gibran Rakabuming Raka, putra mantan Presiden Joko Widodo, untuk menjadi wakil presiden meski belum cukup umur, pendidikan, dan pengalaman.

“Mosok bangsa sebesar ini, yang jumlah kaum akademisinya banyak, jenderal dan politisinya banyak, koq membiarkan negeri dipimpin Gibran? Ini akibat dari merombak konstitusi demi kepentingan sesaat,” tegas Beathor.

Ia pun mengingatkan bahwa jika gerakan tidak segera dimulai, maka waktu akan terus berjalan dan kondisi ini akan menjadi kenyataan yang tak lagi bisa diubah.

“Jika tidak kita mulai, maka waktu terus bergerak dan menjadi nyata… Lantas kita terpesona di masing-masing kondisi dan posisi. Astaghfirullah…” tutup Beathor dengan nada prihatin.