Kisah inspiratif datang dari Farid Faqih, mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) yang diterima di Fakultas Agama Islam (FAI) jurusan Studi Agama-Agama (Ushuluddin). Farid adalah sosok yang luar biasa lantaran hafal 30 juz Al Quran. Ia diterima di UM Surabaya dengan jalur beasiswa KIP-K.
Pemuda kelahiran Bangkalan, Madura, 2004 tersebut mengaku bahwa, ia adalah anak pertama di keluarganya yang bisa menempuh pendidikan hingga jenjang sarjana. Farid mengaku bahwa bapak ibunya tidak lulus Sekolah Dasar (SD). Sementara dua kakaknya bersekolah hingga SMA. Bapaknya Nur Jali (58) bekerja sebagai nelayan dengan penghasilan tidak menentu, sementara ibunya Marsem (52) adalah ibu rumah tangga biasa.
“Kalau ada hasil biasanya seharinya dapat lima puluh ribu. Jadi penghasilan bapak sebagai nelayan tidak menentu,” ujarnya, Kamis (21/9).
Sejak lulus dari SMP Negeri 2 Modung, Bangkalan, Farid tidak langsung ke jenjang SMA, ia masuk kelas khusus belajar bahasa arab dan hafalan. Kemudian ia melanjutkan sekolah di MA di Ma’had Al Islami Camplong, Bangkalan. Saat kelas 2 ia sudah berhasil menghapalkan 30 Juz Al Quran.
Menurutnya, melihat perjuangan bapak dan ibunya, sebisa mungkin ia ingin membuat orang tuanya bangga.
“Alhamdulillah bapak dan ibu selalu support untuk setiap hal-hal yang saya lakukan, termasuk mensupport dalam melanjutkan pendidikan, meskipun mereka tidak lulus SD,” tuturnya.
Farid selalu mengingat pesan gurunya, bahwa salah satu keutamaan penghafal Al Quran adalah akan memberikan mahkota untuk orang tua di akhirat kelak.
Farid juga mengatakan, untuk bisa sampai di titik sekarang bukan sesuatu hal yang mudah, kadang ia juga dihinggapi rasa malas untuk belajar.
Saat sudah diterima sebagai mahasiswa, kini ia ingin fokus kuliah dan mempertahankan hafalannya. Ia menargetkan agar dirinya bisa aktif mengikuti kegiatan organisasi kampus dan ekstra kampus.
Menurutnya ia tidak ingin menjadi mahasiswa kupu-kupu. Artinya kuliah pulang kuliah pulang. Sebagai mahasiswa penerima KIP- K, ia juga menargetkan agar dirinya mendapatkan IPK cumlaude di setiap semesternya dan lulus tepat waktu.
“Mumpung masih muda lakukan hal-hal yang bermanfaat, perbanyak teman dan juga pengalaman, lalu nikmati hasilnya di masa depan,” tandasnya.(Sumber)