Tekno  

Kalah Dari Laos dan Filipina, Kecepatan Internet Indonesia Lemot di Bawah Rata-rata

Kecepatan internet Indonesia disebut-sebut masuk ke jajaran yang terlambat di dunia, bahkan kalah dari Laos dan Filiphina. Lambatnya koneksi internet RI pun diakui oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi.

Budi Arie mengatakan, banyak lembaga dunia yang melihat dan menilai kecepatan internet di Indonesia, termasuk di antaranya laporan dari Ookla yang menjadi perbincangan hangat beberapa waktu terakhir.

Menurutnya, di Indonesia sendiri kecepatannya berkisar di angka 22 Mbps, yang mana angka tersebut terbilang rendah.

“Rata-rata kecepatan Internet kita di angka 22 mbps, dan itu termasuk rendah. Tapi itu bukan, dan kita tak berkecil hati,” katanya, ditemui usai Munassus Japnas, RA Suites Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu (04/10/2023).

Rendahnya kecepatan internet Indonesia dipublikasikan lewat Laporan Speedtest Global Index. Berdasarkan laporan itu, kecepatan internet Indonesia berada di posisi bontot di kawasan ASEAN. Menurutnya, Indonesia sendiri merupakan negara yang sangat luas sehingga kondisi ini dipengaruhi oleh masih banyaknya daerah-daerah yang minim terjangkau sinyal internet.

“Karena ini kita kan negara luas. Kalau di kota Jakarta udah oke, tapi kan banyak daerah yang belum, terutama penetrasi Internet kita baru 78%,” jelasnya.

Meski demikian, ia optimis Indonesia akan mampu untuk melampaui tantangan tersebut lewat stimulus dalam bentuk insentif yang digelontorkan pemerintah. Salah satunya, insentif untuk implementasi teknologi jaringan komunikasi 5G di Tanah Air. Selain itu, juga terus digenjot penyelesaian pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T)

“Karena kecepatan itu penting. Harus meningkat!,” tegasnya.

Sebagai tambahan informasi, berdasarkan laporan Speedtest Global Index terbaru bulan Juli 2023, Indonesia memiliki kecepatan internet 24,01 Mbps dan berada di posisi ke-8 dari 10 negara di Asia Tenggara dalam hal kecepatan internet. Sementara itu, Indonesia berada pada peringkat ke-96 dari 143 negara di dunia.

Sementara itu di kategori fixed broadband, Indonesia ada di peringkat ke-122 dari 182 negara yang disurvei oleh Ookla. Kecepatan internet fixed broadband Indonesia itu rata-rata mencapai 27,11 Mbps. Level Asia Tenggara juga tak jauh beda, Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Kamboja.

Menanggapi hal ini, Kementerian Kominfo memprotes laporan itu karena dinilai tidak akurat. Dalam laporan tersebut, Indonesia merupakan negara dengan kecepatan internet yang lambat di dunia, begitu pula di kawasan Asia Tenggara.

“Saya akan komplain dengan teman-teman yang bikin Speedtest. Kalau Indonesia dibandingkan sama Kamboja, ya saya challenge juga apakah India dengan China juga nomor jelek? karena dia kan pakai rata-rata median,” ujar Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo, Denny Setiawan dalam acara Selular Business Forum 2023, Jakarta, Senin (2/10/2023).

“Itu nggak adil, ibarat Persib melawan AC Milan gitu ya. Itu harus apple to apple,” sambungnya.

Meski begitu, kata Denny, peringkat kecepatan internet Indonesia di dunia itu menjadi cerminan bahwa seluruh pihak mesti bikin gebrakan agar koneksi Indonesia dapat lebih kencang ke depannya.

“Balancing antara policy dan goal itu kita ramu, mudah-mudahan dengan revisi PP baru ini alhamdulillah dikabulkan, tinggal PR kami (menjalankannya) dan meneruskan PP perubahan tersebut,” ucap Denny.(Sumber)