News  

Kasus Pemerasan Diusut Polda Metro Jaya, KPK Didesak Batasi Peran Firli Bahuri

Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak KPK agar tak melibatkan Firli Bahuri dalam segala proses pengambilan keputusan sebelum penyidikan dugaan pemerasan terhadap eks Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL) di Polda Metro Jaya rampung. Khususnya terkait keputusan penangan dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Peneliti ICW Kurnia Ramadhana mengatakan, desakan tersebut penting untuk independensi KPK. Dia meminta Firli Bahuri dijauhkan dari segala proses pengambilan keputusan terkait kasus di KPK yang disebut melibatkan SYL.

“Sebab sebelumnya diketahui Firli pernah bertemu dengan Syahrul, di mana pertemuan itu diduga keras bukan dalam kaitan kedinasan KPK,” ujar Kurnia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (10/10).

“Terlebih, Firli merupakan pihak yang diduga menjadi pelaku pemerasan terhadap Syahrul sebagaimana saat ini sedang ramai dibincangkan masyarakat,” imbuhnya.

Penanganan korupsi di Kementan ini dianggap kompleks. Bukan karena kasusnya melibatkan banyak pihak dan siapa saja yang menikmati uang haram tersebut. Tapi yang jadi sorotan adalah cerita di balik penanganannya.

KPK mengusut dugaan pemerasan, gratifikasi, hingga pencucian uang SYL. Sementara di Polda Metro Jaya, kasus dugaan pemerasan pimpinan KPK terhadap SYL juga sudah pada tahap penyidikan. Pimpinan KPK yang belakang mengerucut ke nama Firli Bahuri diduga memeras SYL agar kasusnya di KPK disetop.

Pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo diduga di sebuah GOR badminton. Foto: Dok. Istimewa

zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo diduga di sebuah GOR badminton. Foto: Dok. Istimewa

Terlebih, belakangan muncul foto Firli bersama SYL di sebuah GOR tepok bulu. Juga muncul dugaan penerimaan uang oleh Firli Bahuri dari SYL.

Tudingan penerimaan uang dibantah Firli Bahuri. Tapi mengenai foto dirinya bersama SYL dibenarkan. Namun, kata dia, pertemuan itu terjadi sebelum kasus Kementan naik penyidikan. Foto diambil pada Maret 2022.

“Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa, perkara di Kementerian Pertanian ini mulai masuk ke tahap penyelidikan oleh KPK pada sekitar Januari 2023 Sedangkan pertemuan di lapangan bulu tangkis antara saya dengan Menteri Pertanian saat itu, Saudara Syahrul Yasin Limpo, terjadi sebelum periode tersebut, tepatnya yaitu sekitar pada tanggal 2 Maret 2022,” jelas Firli Bahuri dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/10).

Sebelum menjelaskan konteks foto dirinya dengan SYL, Firli Bahuri sudah membantah soal dugaan penerimaan uang.

“Tentu saya ingin katakan juga kepada rekan rekan semua, dan mungkin rekan-rekan mengikuti bahwa untuk menjaga kesehatan dan kebugaran saya, memang saya sering melakukan olahraga bulu tangkis. Ya, setidaknya itu dua kali dalam seminggu, dan tempat itu adalah tempat terbuka,” kata dia, Kamis (5/10).

“Jadi, saya kira tidak akan pernah ada hal-hal orang bertemu dengan saya atau apalagi kalau seandainya ada isu bahwa menerima sesuatu sejumlah satu miliar dolar, itu saya baca ya kan, saya pastikan itu tidak ada. Bawanya itu 1 miliar dolar banyak, lho. Kedua, siapa yang mau ngasih 1 miliar dolar?” tambahnya.

Dugaan korupsi SYL dan pemerasan pimpinan KPK yang ditangani Polda Metro Jaya ini dianggap sebagai drama menyita publik. Simak laporan khusus kumparan bertajuk ‘Saling Kunci Syahrul dan Firli

‘(Sumber)