News  

Sejarah Mitos ‘Friday The 13th’ Hingga Jadi Pertanda Buruk

Ramai pembahasan soal Friday the 13th atau hari Jumat tanggal 13 yang dikaitkan dengan berbagai mitos. Seperti menurut mitos Barat, hari Jumat tanggal 13 atau Friday the 13th dianggap sebagai hari sial atau pertanda nasib buruk.

Munculnya mitos seputar Friday the 13th sendiri sudah ada sejak tahun 1900-an di kalangan orang-orang Barat. Lantas seperti apa awal mula munculnya mitos Friday the 13th tersebut? Simak serba-serbinya berikut ini:

Sejarah Mitos Friday The 13th
Dikutip dari laman History, menurut mitos Barat, Friday the 13th diartikan sebagai hari sial atau kesialan, keburukan, ketidakberuntungan, atau pertanda nasib buruk. Mitos ini diperkirakan berasal dari Perjamuan Terakhir, yang dihadiri oleh 13 orang, yakni Yesus Kristus dan 12 muridnya, pada Kamis Maundy.

Momen tersebut merupakan malam sebelum penyaliban Yesus oleh tentara Romawi pada Jumat Agung. Pengaturan tempat duduk pada Perjamuan Terakhir diyakini telah memunculkan takhayul Kristen yang sudah berlangsung lama bahwa memiliki 13 tamu di meja adalah pertanda buruk.

Selain itu, angka 13 dikaitkan dengan Yudas Iskariot, yang dikenal sebagai sosok pengkhianat Kristus. Tak hanya itu, angka 13 juga dianggap tidak sempurna jika dibandingkan dengan angka 12, yang mewakili jumlah bulan dalam setahun.

Mitos-mitos di Friday The 13th
Mitos Friday the 13th mulai terkenal pada tahun 1907, melalui penerbitan novel ‘Friday, the Thirteenth’ yang ditulis oleh Thomas William Lawson. Novel yang berkisah tentang seorang pialang saham New York City yang bermain takhayul tentang tanggal untuk menciptakan kekacauan di Wall Street, dan melakukan pembunuhan di pasar.

Kemudian pada tahun 1980, rilis sebuah film horror berjudul ‘Friday the 13th’. Film yang memperkenalkan seorang pembunuh yang mengenakan topeng hoki bernama Jason. Film ini menghasilkan beberapa sekuel, buku komik, novel, video game, barang dagangan terkait, dan kostum Halloween menakutkan yang tak terhitung jumlahnya.

Hal Buruk di Friday The 13th
Mitos Friday the 13th juga dikaitkan dengan sejumlah peristiwa buruk dalam sejarah. Mislanya pada Jumat 13 Oktober 1307, terjadi peristiwa penangkapan ratusan Ksatria Templar oleh perwira Raja Philip IV dari Prancis, sebuah ordo keagamaan dan militer yang kuat pada abad ke-12 untuk pertahanan Tanah Suci.

Mereka dipenjara atas tuduhan berbagai perilaku ilegal (tetapi sebenarnya karena raja menginginkan akses ke sumber daya keuangan mereka), banyak Ksatria Templar kemudian dieksekusi. Beberapa sumber kemudian mengutip sejarah peristiwa ini sebagai asal mula mitos Friday the 13th.

Peristiwa Kelam di Friday The 13th
Asal usul pasti terkait mitos Friday the 13th sendiri masih ada yang mempertanyakannya. Meski begitu, sampai saat ini masih cukup banyak masyarakat yang percaya terkait mitos Friday the 13th yang diartikan sebagai kesialan, keburukan, ketidakberuntungan, atau pertanda nasib buruk.

Selain itu, dalam catatan sejarah beberapa waktu terakhir, sejumlah peristiwa kelam dan traumatis telah terjadi juga ada beberapa yang terjadi pada hari Jumat tanggal 13. Hal ini memperkuat kepercayaan sebagian masyarakat akan mitos buruk Friday the 13th.

Berikut peristiwa-peristiwa kelam di di Friday The 13th:

Pemboman Jerman di Istana Buckingham (September 1940)
Pembunuhan Kitty Genovese di Queens, New York (Maret 1964)
Topan yang menewaskan lebih dari 300.000 orang di Bangladesh (November 1970)
Hilangnya pesawat Angkatan Udara Chili di Andes (Oktober 1972)
Kematian rapper Tupac Shakur (September 1996)
Jatuhnya kapal pesiar Costa Concordia di lepas pantai Italia, yang menewaskan 30 orang (Januari 2012).\

(Sumber)