Terungkap! Bambang Pacul Blak-blakan Soal Renggangnya Hubungan Jokowi dan Bu Mega

Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto menanggapi hubungan partainya dengan Presiden Jokowi yang renggang di Pilpres 2024.

Pria yang akrab disapa Pacul itu menuturkan, publik dapat melihat sendiri situasi politik jelang 2024 yang ada untuk menjawab hal-hal tersebut.

“Opo? Hubungan PDIP dengan Pak Jokowi? Saya takkan berkomentar, tapi dikau punya lihat sendiri, ya toh?” kata Pacul menjawab pertanyaan wartawan di Gedung DPR, Senayan, Selasa (21/11).

Pacul mengatakan, hubungan PDIP dan Jokowi sebenarnya sudah terbaca sejak putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju jadi cawapres Prabowo Subianto. Hal itu berbeda dengan keputusan partai yang mengusung capres Ganjar Pranowo.

“Tentu ada perbedaan dalam hal ini, ada yang beda antara Pak Presiden tentu ada, Pak Presiden tentu ada ginilah normalnya, kan ada cawapres putranya,” tuturnya.

“Kalau PDIP, kan Bu Mega (sesuai) keputusan kongres calonnya Pak Ganjar, kan clear, kan. Jadi kalau apakah ada kerenggangan? Ya dikau baca sendiri aja, ada renggang atau enggak,” ujar Pacul.

Terkait kemungkinan PDIP menarik seluruh menteri di kabinet, Pacul mengatakan hal itu merupakan hak Ketum Megawati Soekarnoputri.

“Menarik menteri itu kan kebijakan ketua umum. Yang saya dengar pastikan bahwa kita diminta partai, anggota dewan diminta mendukung Pak Jokowi sebagai presiden sampai akhir masa jabatan,” ujar Ketua Komisi III DPR itu.

Hubungan PDIP dan Jokowi saat ini memang menjadi sorotan usai keduanya pisah jalan di Pilpres 2024. Awalnya, Jokowi terlihat memberikan dukungan penuh kepada Ganjar.

Namun, lambat laun, sikap eks Gubernur DKI Jakarta itu mulai berbeda dan mendukung Prabowo Subianto. Hal itu diperkuat dengan posisi Gibran, anak sulungnya, sebagai cawapres.(Sumber)