News  

LSI Denny JA Ungkap Pemicu Elektabilitas PDIP Anjlok: Imbas Serang Jokowi

Hasil survei terbaru LSI Denny JA periode 20 November-3 Desember 2023 menunjukkan untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, PDIP berhasil disalip Gerindra.

Kini, Gerindra menduduki posisi puncak dengan elektabilitas 19,5 persen. Menang tipis dari PDIP yang kini mengekor di belakang dengan elektabilitas 19,3 persen.

Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas, mengatakan ada beberapa faktor yang membuat elektabilitas PDIP menurun. Salah satunya serangan kepada Jokowi.

“Penurunan suara PDIP terjadi karena blunder serangan PDIP ke Jokowi, penolakan sepak bila dunia U-20 dan penyebutan presiden sebagai petugas partai,” kata Hanggoro dalam paparannya, Selasa (19/12).

Serangan-serangan itu mengakibatkan loyalis Jokowi menarik dukungannya dari PDIP.
Setelah PDIP konsisten memberikan serangan terhadap Jokowi, hasil survei menunjukkan dari 79,1 persen masyarakat yang puas kepada kinerja Jokowi, 21,7 persen kini memilih Gerindra.

“Gerindra unggul tipis (0,3 persen) atas PDIP di pemilih yang puas terhadap Jokowi,” kata Hanggoro.

Hanya saja menurut Hanggoro, tiga hal itu hanyalah faktor pendukung saja. Sejak awal Prabowo memang memiliki elektabilitas yang tinggi.

“Secara personal Prabowo memiliki elektabilitas yang lebih tinggi dibandingkan waktu-waktu sebelumnya,” tuturnya.

Survei LSI Denny JA periode ini mengusung tema “Akhir Dominasi PDIP di 2024”. Survei dilakukan dengan 1.200 responden dan metode multi-stage random sampling dilengkapi dengan riset kualitatif. Sementara itu, margin of error survei ini berada pada angka +/- 2,9%.

Selain margin of error, data ini juga masih bisa berubah melihat masih ada 14,7 persen responden yang belum memberikan jawaban.

“Sehingga data ini ketika nanti bulan februari sangat mungkin bisa berubah karena bergantung banyak hal, siapa yang bisa menarik 14,7 terutama yang belum menentukan pilihan tersebut ini akan mempengaruhi suara partai,” kata Hanggoro.(Sumber)