News  

TPN Sebut Mahfud MD Bakal Beda Setelah Mundur dari Menko Polhukam, Lebih Galak?

Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid bicara terkait penampilan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD setelah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Menko Polhukam. Arsjad menyebut, Mahfud akan tampil beda, apakah akan lebih ‘galak’?.

“Itu pasti, pastinya ada suatu (yang beda), kan tadi ada tanggung jawab sebagai seorang Menko Polhukam harus dijaga. Bagaimana etikanya. Nanti bila mana tidak, yaudah sebagai seorang Mahfud yang selalu dikatakan seorang pendekar hukum,” kata Arsjad di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (31/1).

Arsjad menyebut, Mahfud selama ini selalu menjaga integritasnya sebagai pejabat negara. Perubahan yang dimaksud bukanlah keluar dari jalur seorang negarawan, tapi lebih mengutamakan rasa tanggung jawab.

“Saya rasa bukan berubah, tapi bagaimana Prof Mahfud itu selalu menjaga tanggung jawab yang diberikan. Dan saya rasa itu harus kita salut karena itu adalah negarawan,” imbuh dia.

Namun secara umum, Arsjad menegaskan, tak akan ada perbedaan drastis dalam strategi kampanye Mahfud. Ia memastikan paslon 03 akan menjaga transparansi.

“Kita selalu fokus apa adanya, kita akan berjalan menurut dinamika yang ada. Jadi kalau dibilang transparansi misalnya semua mengikuti aturan itu yang dilakukan oleh kita. Dan jelas kita lakukan terus. Jadi tidak ada perubahan dari sisi strategi apa pun,” ungkapnya.

“Balik ke akar rumput, dan kami sangat jelas sekali fokus kami itu adalah ekonomi rakyat, ekonomi rakyat, dan ekonomi rakyat bisa berhasil bilamana ada penegakan hukum. Jadi kombinasi Mas Ganjar dan Prof Mahfud adalah kunci keberhasilan,” tegas dia.

Politikus PDIP Aria Bima menambahkan, mundurnya Mahfud merupakan bentuk tanggung jawab sebagai menteri yang maju di pilpres. Ia mengatakan surat pengunduran diri Mahfud akan disampaikan besok, Kamis (1/2).

“Banyak permintaan TKD soal pencalonan Pak Mahfud tapi terkendala Polhukam. Beliau selalu katakan, aku nunggu sing pasti, momentum, timing yang pas. Dia tidak bisa lari dari tanggung jawab. Banyak tugas 3 bulan terakhir ini selama jadi cawapres dobel Menko bisa dia selesaikan,” tambah dia.

“Beliau mundur dengan baik. Tanggal 1 serahkan surat ke presiden lewat Pak Pratik. Cara mundurnya menempatkan jabatan ini yang diberikan Pak Jokowi, sangat beri rasa hormat yang percayakan dia. Mundur baik, sopan, beretika, dan bertanggung jawab. Jadi keteladanan kita. Nanti kalau bisa, Beliau berusaha resmi bertemu Jokowi,” jelasnya.

Sementara itu, Deputi Kanal Media TPN Ganjar-Mahfud, Karaniya Dharmasaputra, berharap mundurnya Mahfud bisa menjadi contoh bagi menteri lain.

Saat ini, ada Capres 02 Prabowo Subianto dan cawapresnya Gibran Rakabuming yang masih aktif menjabat sebagai Menhan dan Wali Kota Solo.

“Ini merupakan kritik moral, protes moral terhadap apa yang kita lihat dari hari ke hari, betapa kekuasaan aparat dan fasilitas negara disalahgunakan secara sangat terbuka, sangat telanjang, sangat terang benderang, untuk mendukung paslon tertentu. Itu yang mendorong Prof Mahfud sampai ke titik ini,” bebernya.(Sumber)