4 Formulasi Khusus Tini Kartini Kembangkan Pariwisata di Garut dan Tasikmalaya

Caleg Partai Golkar DPR RI Dapil Jabar XI, Tini Kartini memaparkan 4 formulasi khusus untuk mengembangkan pariwisata di wilayah daerah pemilihannya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Garut.

Kepada redaksi Golkarpedia pada Minggu (04/02), Tini Kartini mengatakan, Garut dan Tasik memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa, tetap harus berani berbenah agar daerah mereka menjadi tujuan para wisatawan, tak hanya jadi tempat persinggahan atau tujuan para pemudik yang pulang ke kampung halamannya setahun sekali.

“Hal yang harus kita bangun bersama adalah kesadaran kolektif. Tentu, dengan menjadikan Garut dan Tasik sebagai daerah tujuan wisatawan, diharapkan PAD meningkat, kesejahteraan masyarakat terwujud. Karenanya, saya memiliki gagasan 4 formulasi khusus pengembangan pariwisata di Garut dan Tasikmalaya,” tutur Tini Kartini.

Formulasi pertama adalah intensifikasi pendataan potensi pariwisata di daerah Garut dan Tasikmalaya. Pendataan ini akan memudahkan pihak terkait seperti pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan agar tempat wisata tersebut ramai dikunjungi wisatawan.

“Kelemahan kita selama ini adalah masalah pendataan. Terkadang dalam merumuskan kebijakan itu tidak dilandasi data yang memadai. Perencanaan pun hanya sekadarnya, memenuhi kewajiban administratif. Ke depan, kita perlu melakukan pendataan yang komprehensif terkait pariwisata di Garut dan Tasikmalaya, mulai dari lokasi, jumlah kunjungan, pengelolaan, dan sebagainya,” ungkap srikandi Partai Golkar ini.

Hal kedua yang menurut Tini Kartini perlu diperhatikan adalah terkait dengan pengembangan infrastruktur serta sarana prasarana lokasi wisata. Menurutnya, wilayah Jawa Barat selatan masih kurang optimal tersentuh pembangunan, termasuk Tasikmalaya dan Garut. Dengan adanya pengembangan infrastruktur, sarana dan prasarana, diharapkan akan membuat lokasi wisata ramai pengunjung.

“Ketiga itu terkait dengan pembinaan dan pengelolaan. Banyak lokasi wisata yang masih tak jelas pengelolaannya, saya usulkan agar dikelola secara swadaya oleh desa dan penduduk sekitar. Pembagian profit dari pengelolaan wisata ini akan diatur kemudian dalam Perda. Hal ini penting guna menghindari pungli ilegal dari oknum,” jelas Caleg Partai Golkar nomor urut 9 ini.

“Jika pengelolaan pariwisata diserahkan kepada desa dan penduduk sekitar, pemda berkewajiban melakukan pembinaan terhadap pengelola desa. Saya juga berharap data yang sebelumnya kita tabulasi ditambah pembinaan terhadap pengelola wisata mandiri akan meningkatkan jumlah desa wisata baik di Garut maupun Tasikmalaya,” sambungnya lagi.

Hal terakhir yang seringkali dilupakan oleh pengelola wisata adalah terkait dengan pemasaran. Tini Kartini menilai, sebagus apapun lokasi pariwisata dan sebaik apapun pengelolaan yang dilakukan, jika tak ada upaya memasarkan dengan efektif maka akan sulit bagi pariwisata daerah berkembang.

“Apalagi kita tahu sekarang adalah era digital, banyak lokasi pariwisata baru yang dikenal hanya melalui postingan media sosial. Karenanya saya kira penting jika sudah melakukan tiga hal sebelumnya, upaya memasarkan potensi pariwisata di Garut dan Tasik harus terus dilakukan. Kalau perlu pemerintah daerah dengan legislatif seperti DPR mengundang para influencer untuk mereview pariwisata di Garut dan Tasikmalaya,” pungkas Tini Kartini. {golkarpedia}