FEMMI: Tonny Purba, Sosok Golkar Milenial Sahabat Petani

Tonny Purba Sahabat Petani Golkar FEMMI Radar Aktual

Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Mahasiswa Muslimin Indonesia (FEMMI) Abdullah Amas mengapresiasi figur Tonny Saritua Purba sebagai kader intelektual Golkar. Tonny dianggap menampilkan citra baik Golkar millenial yang hangat ke petani di desa desa. PB FEMMI akan tetap konsisten menginformasikan pemikiran pemikiran Tonny.

“PB FEMMI melihat bahwa TSP bisa jadi ikon Generasi Baru Golkar yang memberi warna baru wajah politik yang tak selamanya harus di layar gadget namun juga di sawah, menyapa petani dan merasakan angin desa. PB FEMMI melihat hal ini akan menambah minat,” ujar Abdullah.

“Karena walau bagaimanapun pemilih muda di pedesaan suka ngopi ngopi dan cangkrukan di desa, mengajak petani dan itulah mengapa kami apresiasi para tokoh golkar seperti Bang Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Pak Airlangga, termasuk Pak Ridwan Hisjam mensupport betul bang Tonny ini” lanjut Abdullah.

Tantangan Golkar ke depan adalah semakin dekat dengan desa dan memperjuangkan harmoni. Maka, Tonny bisa menjadi terdepan bagi langkah Golkar mengokohkan diri ke akar rumput.

“Saya percaya konten di medsos yang sederhana dan kerja nyata yang membumi kan membuat Partai Golkar menjadi Partai yang disukai pemilih militannya dan menambah kesadaran berpolitik pada petani dan millenial desa yang akan memilih partai yang dekat dengan kehidupan sehari harinya.” ungkap Abdullah

Dirinya mengaku merasakan citra positif Golkar dari Tonny yang keliling desa menemui dan memberi penyuluhan untuk masyarakat. Ini sangat apik dan menjadi grand design baru bagi wajah politik Golkar. Tak melulu foto kegiatan di Hotel atau travelling namun kerja nyata di sawah yang memang kehidupan sehari hari masyarakat.

“Saya kira Partai Golkar, Petani, desa dan Golkar Millenial mengabdi dapat menjadi tagline baru Golkar ke depan sehingga kita tertarik melihat Golkar Millenial (GoMile) dari sosok aktivis seperti Tony. Otomatis daya tarik Golkar meningkat. Sebab partai tak sebatas narasi tapi bagian dari kehidupan rakyat termasuk pilihan politik di dalamnya karena rakyat desa akan memilih dan militan bagi yang dekat dengan kehidupannya sehari hari.” pungkas Abdullah