News  

Apakah Malam Takbiran Masih Tarawih? Ini Anjuran Rasulullah SAW

 Malam takbiran merupakan malam di mana umat Islam mengakhiri puasa ramadhan dengan melafalkan takbir. Pada keesokan harinya, umat Islam akan melaksanakan shalat ied. Banyak yang masih bertanya-tanya apakah malam takbiran masih tarawih atau tidak.

Takbiran merupakan malam di mana umat Islam juga beramai-ramai menyerukan kalimat takbir. Takbiran adalah aktifitas menyambut hari raya dalam Islam dilaksanakan sejak terbenamnya matahari pada malam 1 syawal dan 10 dzulhijjah hingga imam memulai sholat ied.

Lantas apakah malam takbiran masih tarawih atau tidak dapat dijelaskan bahwa pad amalam takbiran, tarawih tidak perlu dikerjakan lagi. Saat hilal idul fitri sudah terlihat di malam hari pada hari terakhir bulan ramadhan, maka sholat tarawih tidak perlu dikerjakan lagi. Itu karena sholat tarawih adalah sholat sunnah khusus yang dikejarkan selama bulan ramadhan. Sehingga, ketika sudah memasuki bulan syawal, maka waktu sholat tarawih juga sudah berakhir.

Kapan takbiran Idul Fitri 2024

Di tahun 2024, lebaran idul fitri akan jatuh pada Rabu, tanggal 10 April 2024. Oleh karenanya, takbiran idul fitri 2024 akan dilaksanakan pada hari Selasa, malam Rabu.

Melaksanakan takbiran pada malam penyambutan hari raya Idul Fitri tertuang dalam surat Al Baqarah Ayat 185. Bunyinya sebagai berikut;

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya: Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.

Teks takbiran Idul Fitri arab latin

Lafal takbiran yang dianjurkan untuk dibaca pada malam hari raya idul fitri ada yang pendek ada yang panjang. Saat melafalkan takbiran, ada tiga takbir yang harus diserukan terlebih dahulu. Berikut tiga lafal takbir yang dilafalkan sebanyak tiga kali di malam takbiran.

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar.

Saat takbiran, dianjurkan untuk menambahkan zikir takbir yang diajarkan oleh Rasulullah saw, bunyinya sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā, lā ilāha illallāhu wa lā na‘budu illā iyyāhu mukhlishīna lahud dīna wa law karihal kāfirūn, lā ilāha illallāhu wahdah, shadaqa wa‘dah, wa nashara ‘abdah, wa hazamal ahzāba wahdah, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar.

Artinya, “Allah maha besar. Segala puji yang banyak bagi Allah. Maha suci Allah pagi dan sore. Tiada tuhan selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya, memurnikan bagi-Nya sebuah agama meski orang kafir tidak menyukainya. Tiada tuhan selain Allah yang esa, yang menepati janji-Nya, membela hamba-Nya, dan sendiri memorak-porandakan pasukan musuh. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar.”

Di masyarakat, lafal takbir yang sering dilafalkan adalah lafal takbir pendek. Versi pertama lafal takbir pendek adalah sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar. Lā ilāha illallāhu wallāhu akbar. Allāhu akbar wa lillāhil hamdu. 

Artinya, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya.”

Ada juga versi kedua dari takbir pendek berdasarkan pandangan Imam As-Syafi’i, bunyinya sebagai berikut:

اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا اللهُ اَكْبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا وَالحَمْدُ للهِ عَلَى مَا أَوْلَانَا وَأَبْلَانَا

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, Allāhu akbar ‘alā mā hadānā, wal hamdu lilāhi ‘alā mā awlānā wa ablānā. 

Artinya, “Allah maha besar, segala puji yang banyak bagi Allah. Allah maha besar atas hidayah-Nya kepada kita. Segala puji bagi Allah atas nikmat dan ujian-Nya untuk kita.”

Demikian itu penjelasan apakah malam takbiran masih tarawih dan juga lafal takbir pada malam takbiran. Semoga bermanfaat.

(Sumber)