Bursa Calon Ketua DPD Mulai Ramai, Ratu Kemas, Jimly Hingga Mahyudin  

Sejumlah nama mulai disebut-sebut berpeluang menjadi calon ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2019-2024.

Nama-nama tersebut dari wilayah barat seperti Kanjeng Ratu Hemas asal daerah pemilihan DIY, Jimly Asshiddiqie (DKI Jakarta), dan La Nyalla Mattalitti (Jawa Timur. Sedangkan dari wilayah timur muncul nama Nono Sampono (Maluku), Fadel Muhammad (Gorontalo), Mahyudin (Kalimantan Timur), Ajiep Padindang (Sulawesi Selatan), dan Abdul Rachman Thaha (Sulawesi Tengah).

Sumber Suara Pembaruan menyebutkan, Kanjeng Ratu Hemas sebagai petahana DPD asal DIY, mendapat dukungan kuat dari kalangan anggota DPD lama atau periode 2014-2019 dan masih terpilih lagi di periode 2019-2024.

Kanjeng Ratu Hemas, istri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, sudah memasuki periode keempat menjadi senator sehingga memiliki pengalaman yang cukup untuk memimpin lembaga tersebut.

“Para anggota DPD lama yang tidak maju lagi di periode ini, memiliki afiliasi kuat dengan para anggota DPD baru yang terpilih hasil Pileg 2019. Suara mereka kelihatannya akan menjadi satu untuk mendukung ketua DPD yang mereka inginkan,” kata seorang anggota DPD terpilih hasil Pileg 2019, Jumat (12/7/2019).

Selain Ratu Hemas, nama Nono Sampono dan Jimly Asshiddiqie disebut memiliki peluang besar menjadi ketua DPD.

Nono Sampono merupakan anggota DPD petahana asal Maluku. Ia memasuki periode kedua menjadi senator RI. Nono adalah mantan wakil ketua DPD RI periode 2014-2019. Sebelum menjadi politisi, dia pernah menduduki posisi Kepala Badan SAR Nasional (2011), Danjen Akademi TNI (2007-2011), dan Komandan Korps Marinir TNI AL (2006-2007).

Sedangkan Jimly Asshiddiqie dari daerah pemilihan DKI Jakarta merupakan pendatang baru di DPD yang terpilih melalui Pileg 2019. Jimly Asshiddiqie masih menjabat ketua umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), pernah menjadi ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) periode 2012-2017, dan pernah menduduki kursi ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2003-2008.

“Pak Nono sebagai petahana dan Pak Jimly sebagai pendatang baru, memiliki kapabilitas yang sudah sangat tidak diragukan kemampuannya menahkodai lembaga DPD menjadi semakin kuat dan jadi harapan rakyat ke depan,” kata sumber itu.

La Nyalla Mattalitti asal pemilihan Jawa Timur juga disebut berpeluang besar. Ia memiliki segudang pengalaman pernah menjabat ketua umum PSSI dan ketua Kadin Jawa Timur.

Demikian juga nama Fadel Muhammad asal Gorontalo. Tokoh yang pernah menjadi Gubernur Gorontalo dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dinilai berpeluang besar.

Nama lain adalah Mahyudin asal Kalimantan Timur (sekarang wakil ketua MPR), Ajiep Padindang (petahana) Sulsel, dan Abdul Rachman Thaha asal daerah pemilihan Sulawesi Tengah, disebut memili kans untuk bertarung di kursi kepemimpinan DPD.

Informasi lain menyebutkan, mengenai tata cara pemilihan pimpinan DPD akan diatur dalam peraturan DPD tentang tata tertib setelah pelantikan para anggota DPD terpilih periode 2019-2024.

Saat ini, para anggota DPD RI periode lama sedang menyusun tata tertib pemilihan. “Nanti mekanisme pemilihan ada tiga cara yaitu sistem paket, zona, dan gugus,” ujar sumber itu. [beritasatu]