News  

AS Minta Izin Indonesia Jadikan Kalimantan Pangkalan Pesawat Pembom Lawan Inggris

Inggris dan AS, dua sejoli yang selalu se iya sekata dalam melawan musuh bersamanya.

Seperti saat ini, Inggris masuk ke Koalisi AS dan Australia membentuk AUKUS guna melawan China.

Inggris secara sukarela mengirim armada kapal induknya HMS Queen Elizabeth bergabung dengan Carrier Battle Group USS Carl Vinson AS berpatroli di Indo Pasifik.

Di AUKUS, Inggris dan AS sepakat menyuplai Australia kapal selam nuklir.

Kerja sama ini menguntungkan ketiganya, Australia dapat kapal selam nuklir sementara Inggris dan AS meraup keuntungan besar.

“SSN masa depan Australia yang kami sebut SSN AUKUS akan menjadi platform canggih yang dirancang untuk memanfaatkan teknologi kapal selam terbaik dari ketiga negara.

SSN-AUKUS akan didasarkan pada desain SSN generasi mendatang Inggris sambil menggabungkan teknologi kapal selam AS yang mutakhir, dan akan dibangun serta dikerahkan oleh Australia dan Inggris,” lapor White House pada 13 Maret 2023.

Nantinya AS akan mengirim kapal selam Virginia class ke Australia dipadu dengan teknologi Astute class Inggris.

Kolaborasi ini bakal membuat Australia punya kapal selam nuklir di tahun 2030, sangat cepat.

“Dimulai pada awal tahun 2030-an, sambil menunggu persetujuan dari Kongres AS, Amerika Serikat bermaksud untuk menjual tiga kapal selam kelas Virginia kepada Australia, dengan potensi untuk menjual hingga dua lagi jika diperlukan. Tindakan ini penting untuk terus mengembangkan kemampuan Australia dalam memiliki dan mengoperasikan armada SSN,” ungkapnya.

Australia sungguh beruntung, disokong Inggris-AS membuatnya memiliki kemampuan mengoperasikan kapal selam dalam waktu singkat.

Padahal negara seperti India bahkan Prancis sekalipun butuh waktu puluhan tahun memiliki kemampuan mengoperasikan kapal selam nuklir.

“Kombinasi desain kapal selam Inggris dan teknologi canggih Amerika Serikat dimaksudkan untuk menghasilkan kapal selam terbaik di kelasnya yang memenuhi kebutuhan pertahanan jangka panjang Australia sekaligus memperkuat kerja sama industri trilateral,” ungkap White House.

Sinergi seperti inilah yang selalu diperlihatkan AS dan Inggris sejak Perang Dunia II.

Inggris dan AS sepakat selalu bekerja sama demi menjaga hegemoni keduanya.

Tapi tetap saja keduanya punya dasar yang sama, negara Imperialis.

AS dan Inggris punya kepentingan nasional masing-masing dimana seringkali berbenturan.

 

Seperti halnya saat Perang Dingin, AS tak begitu senang dengan terbentuknya negara Persemakmuran Inggris di Asia Tenggara.

Terlalu banyak negara Persemakmuran Inggris di Asia Tenggara.

Sehingga mengancam status hegemoninya di masa depan terlebih AS cuma punya Filipina sebagai sekutu dekatnya di Asia Tenggara.

Maka AS minta izin Indonesia menjadikan salah satu wilayah di Kalimantan pangkalan militer berisi pesawat pembomnya.

Gunanya untuk melawan Persemakmuran Inggris.

“Amerika Serikat menganggap Indonesia sebagai batu loncatan strategis yang sangat penting jika terjadi bentrokan dengan rival imperialis utamanya, Inggris.

Menurut laporan pers Amerika, perhatian khusus diberikan pada pulau Kalimantan.

 

Pesawat Amerika memetakan Kalimantan bagian Belanda sebagai persiapan pembangunan lapangan terbang yang dapat berfungsi sebagai pangkalan serangan bom di daratan Asia.

 

Negara lain penasaran maksud pesawat pembom nuklir USAF B-52 datang latihan bareng F-16 Indonesia

Negara lain penasaran maksud pesawat pembom nuklir USAF B-52 datang latihan bareng F-16 Indonesia

Karena kepulauan Indonesia mempunyai kepentingan ekonomi dan strategis yang sangat besar, maka penetrasi militer-politik Amerika Serikat ke wilayah ini sangat mengkhawatirkan dan membuat jengkel kaum imperialis Inggris,” jelas media Rusia, Flot.

Terkesan aneh memang Inggris dan AS saling berlawanan namun kemerdekaan Washington juga didapat usai melawan pendudukan Britania Raya.*

(Sumber)