KPK kembali aktif melakukan pencarian buronan legendaris Harun Masiku. Perburuan atau pencarian tersebut dilakukan lewat pemanggilan sejumlah saksi secara maraton dari 29-31 April 2024.
Saksi dimaksud adalah Simeon Petrus seorang pengacara dan Hugo Ganda sebagai pelajar. Keduanya masing-masing diperiksa pada 29 dan 30 Mei 2024 di Gedung Merah Putih.
Belum diketahui keterkaitan kedua saksi dengan Harun Masiku. Namun, Simeon dan Petrus diduga mengetahui keberadaan Harun Masiku. Mereka juga dimintai keterangan mengenai adanya pihak tertentu yang melindungi Masiku dalam persembunyian.
“Keduanya hadir dan dikonfirmasi antara lain terkait dengan keberadaan dari tersangka HM [Harun Masiku]. Juga soal dugaan adanya pihak tertentu yang melindungi Tersangka dimaksud sehingga menghambat proses pencarian dari tim penyidik,” kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (4/6).
Sehari kemudian, KPK kembali memeriksa saksi, seorang pelajar bernama Melita De Grave. Ia juga diduga mengetahui keberadaan mantan Caleg PDIP tersebut. Melita diperiksa di Gedung Merah Putih KPK, Jumat (31/5).
“[Melita De Grave] hadir dan tim penyidik masih terus mendalami dugaan adanya pihak-pihak yang diduga mengamankan keberadaan dari tersangka HM,” tambah Ali.
Masiku sudah 4 tahun menjadi buronan KPK. Dia masuk daftar pengejaran tak lama usai dirinya ditetapkan sebagai tersangka pada 9 Januari 2020. Setelah 4 tahun lebih berlalu, KPK tak kunjung menangkap sang buron.
Harun Masiku adalah tersangka suap penetapan anggota DPR RI periode 2019-2024. Dia diduga menyuap eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan SGD 57.350 atau setara Rp 600 juta.
Wahyu dan para tersangka lain di kasus ini sudah disidangkan dan dijatuhkan vonis. Bahkan sudah ada yang bebas dari penjara.
(Sumber)