Di masyarakat, mungkin kita sering mendengar ungkapan “fitnah lebih kejam dari pembunuhan”. Namun, mungkin belum semua orang benar-benar memahami arti pernyataan tersebut.
Dalam Islam, pernyataan “fitnah lebih kejam dari pembunuhan” terdapat dalam Al-Quran surat Al-Baqarah.
Simak isi serta tafsirannya di artikel berikut agar semakin memahami makna “fitnah lebih kejam dari membunuh”.
Surat Al-Baqarah Ayat 191
Mengutip situs Quran NU, surat Al-Baqarah ayat 191 berbunyi sebagai berikut.
وَاقْتُلُوْهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوْهُمْ وَاَخْرِجُوْهُمْ مِّنْ حَيْثُ اَخْرَجُوْكُمْ وَالْفِتْنَةُ اَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِۚ وَلَا تُقٰتِلُوْهُمْ عِنْدَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ حَتّٰى يُقٰتِلُوْكُمْ فِيْهِۚ فَاِنْ قٰتَلُوْكُمْ فَاقْتُلُوْهُمْۗ كَذٰلِكَ جَزَاۤءُ الْكٰفِرِيْنَ
“Bunuhlah mereka (yang memerangimu) di mana pun kamu jumpai dan usirlah mereka dari tempat mereka mengusirmu. Padahal, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Lalu janganlah kamu perangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka memerangimu di tempat itu. Jika mereka memerangimu, maka perangilah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir.”
Dalam konteks ayat ini, fitnah diartikan sebagai tindakan menghalangi orang yang akan masuk Islam, mempertahankan kemusyrikan, mengisolasi sesama warga kota hanya karena meyakini tidak ada tuhan selain Allah, dan mengintimidasi orang yang berbeda keyakinan. Tindakan-tindakan ini lebih kejam dari pembunuhan.
Bahaya Fitnah yang Lebih Kejam dari Membunuh
Lantas, apa bahaya fitnah?
Mengutip tulisan Prof. Dr. H. Imam Suprayogo di situs resmi media informasi UIN Malang, orang yang dibunuh menangggung beban berat, akan tetapi jauh berat lagi tatkala merasakan fitnah.
Ketika seseorang dibunuh, sesaat sebelum ia mati, mungkin ia merasakan kesakitan yang luar biasa. Tetapi setelah mati, ia tidak merasakan apa-apa lagi. Yang tersisa adalah sakit hati keluarga dan sahabat.
Hal ini berbeda dengan fitnah. Orang yang difitnah tidak selalu mati. Dalam keadaan hidup, mereka akan merasakan sakit hati yang luar biasa.
Orang yang difitnah mungkin akan mencoba membela diri atau membalas, tetapi belum tentu mampu. Bahkan bisa jadi, orang yang difitnah akan menerima hukuman, baik dari pihak penegak hukum maupun hukuman secara sosial. Rasa sakit yang dirasakan pun berkepanjangan.
Bahkan, penderitaan akibat fitnah tidak saja dirasakan oleh seorang atau sekelompok orang, melainkan bisa dirasakan oleh kalangan yang lebih luas. Fitnah bisa mengakibatkan konflik dan bahkan perang secara terbuka.
Itulah sebabnya, Al-Quran menyatakan bahwa fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Namun sayangnya, tidak jarang orang begitu mudah memfitnah orang lain. Semoga kita semua bisa terhindar dari fitnah serta tidak memfitnah orang lain.