Salah satu cara setan menyesatkan manusia adalah dengan menghalanginya untuk Shalat. Setan selalu menggoda manusia untuk tidak menyelesaikan Shalatnya bahkan dengan mudahnya membuat manusia meninggalkan shalatnya. Oleh karena itu, Nabi SAW bersabda:
“Jika panggilan Shalat (azan) dikumandangkan maka setan akan lari sambil mengeluarkan kentut hingga ia tidak mendengar suara azan. Apabila panggilan adzan telah selesai maka setan akan kembali. Dan bila iqamat dikumandangkan setan kembali berlari dan jika iqamat telah selesai dikumandangkan dia kembali lagi, lalu menyelinap masuk kepada hati seseorang seraya berkata, ‘Ingatlah ini dan itu’. Dan terus saja dia melakukan godaan ini hingga seseorang tidak menyadari berapa rakaat yang sudah dia laksanakan dalam Shalatya.” (HR Bukhari)
Padahal Shalat adalah ibadah yang paling utama dan yang pertama kali dihisab, tentunya setan tidak akan mudah membiarkan manusia menyembah Tuhannya, setan akan terus menempel bersama orang yang Shalat agar Shalatnya tidak khusyu.
Dinukil dari buku karya Dr.Hasan el-Qudsy, ’60 Kultum & Tausiyah Terbaik Sepanjang Masa’, disebutkan ada orang-orang yang Shalat bersama setanini. Mereka adalah sebagai berikut:
1. Orang yang was-was dalam niat
Setan membuat hatinya was wasan dan tidak yakin niatnya telah sempurna. Mengulang takbir berkali – kali, hingga imam rukuk bahkan sujud, ia masih saja dipermainkan setan dalam niat dan takbirnya.
2. Orang yang ingat itu dan ini
Saat tengah Shalat, setan akan mendatangi manusia untuk mengingatkan berbagai urusan, hingga sholat seseorang menjadi tidak khusyu.
Dikisahkan suatu hari Imam Hanafi didatangi seseorang yang kehilangan barang. Ia lupa menaruh barangnya, oleh Imam Hanafi orang itu dianjurkan untuk Shalat sepanjang malam hingga menemukan barang yang dicari. Namun baru setengah malam menjalankan Shalat, setan membuatnya ingat lokasi barang tersebut.
Ketika ditanya mengenai hal tersebut, Imam Hanafi menerangkan bahwa setan tidak akan senang apabila seorang hamba khusyu dalam Shalatnya, sehingga setan akan membuatnya mengingat apa yang ia lupakan saat Shalat.
3. Orang yang merasa ragu buang angin
Perasaan ragu buang angin atau tidak adalah sebuah gangguan yang setan hembuskan untuk mengacaukan Shalat seseorang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“ Jika salah seorang di antara kalian merasakan hal itu, maka janganlah membatalkan sholatnya hingga dia mendengar suaranya atau mencium baunya tanpa ragu.”(H.R Ahmad)
4. Orang yang tidak fokus pada Shalatnya
Setan akan membuat seorang yang sedang Shalat menjadi tidak fokus dengan mencuri perhatian, menjadikan orang yang sedang Shalat menengok kesana kemari, membaca tulisan di depannya atau teralihkan oleh dering telepon genggamnya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:
“Saya bertanya kepada Rasulullah tentang hukum menengok ketika sholat”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Itu adalah curian setan atas sholat seorang hamba”. (HR Bukhari)
5. Orang yang Shalatnya tergesa – gesa
Shalat dengan tergesa-gesa sehingga Shalatnya tidak Tuma’ninah, Rasulullah sangat melarang hal tersebut. Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda :
“Sejahat-jahat pencuri adalah yang mencuri dari Shalatnya”. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana mencuri dari Shalat?”. Rasulullah berkata, “Dia tidak sempurnakan ruku dan sujudnya” (HR Ahmad)
Dalam hal ini Rasulullah menganggap perbuatan mencuri dalam Shalat lebih buruk daripada mencuri harta.
6. Wanita yang Shalat ke masjid menggunakan wangi – wangian
Menggunakan wangi-wangian saat ke masjid adalah salah satu perbuatan yang Rasulullah larang.
Rasulullah bersabda, yang artinya : “Jika salah satu dari kalian(para wanita) hendak ke masjid, maka janganlah sekali-kali menyentuh wewangian.”(HR Muslim)
Demikianlah, setan akan terus menggangu manusia dengan berbagai cara agar Shalat seseorang menjadi tidak sempurna. Di antara cara yang paling sering digunakan untuk membuat Shalat menjadi tidak khusyu adalah membuat lupa sesuatu sebelum Shalat, namun ketika Shalat justru ingat hal tersebut.
Wallahu A’lam