Tekno  

Huawei Resmikan Pusat Riset Baru di Shanghai, Apple Park di California Kalah Besar

Huawei meresmikan pusat riset dan pengembangan baru di Shanghai, China, berukuran sangat besar. Markas besar Apple kalah besar!

Pusat riset tersebut dinamai Huawei Lianqiu Lake R&D Center, yang luasnya mencapai 160 hektar. Sebagai perbandingan, Apple Park — markas baru Apple — luasnya hanya 71 hektar. Biaya pembangunan pusat riset ini mencapai 10 miliar yuan atau sekitar Rp 22,2 triliun.

Lokasinya ada di dalam Shanghai Science and Technology Innovation Center, sebuah program dari Kota Shanghai untuk menggenjot pengembangan sains dan teknologi mereka, dan menjadi pemimpin global di sektor itu pada 2025.

Karena ukurannya yang sangat besar, pusat riset itu dibagi menjadi delapan distrik dan dilengkapi jalanan, kereta, bahkan jalan layang untuk menghubungkan setiap distrik tersebut. Oh ya, pusat riset itu juga bisa menampung lebih dari 35 ribu peneliti, engineer, dan pegawai lainnya.

Bagi Huawei, mengumpulkan aktivitas penelitian dan pengembangan di satu tempat diharapkan bisa mengoptimalkan kemampuan inovasi mereka, dan berbagai rencana yang terfokus untuk berbagai sektor, seperti semikonduktor, teknologi jaringan termasuk 5G-A dan 6G, serta pengembangan produk mobile Huawei.

Ada juga riset terkait mobil pintar dan bermacam solusi otomotif, termasuk mengeksplorasi teknologi sistem dan solusi energi digital, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Selasa (16/7/2024).

Meningkatkan riset internal ini sangat penting bagi Huawei karena mereka terkena banyak sanksi dan embargo internasional, utamanya dari Amerika Serikat, yang membuat mereka tak bisa menggunakan banyak teknologi dari negara lain, terutama di sektor semikonduktor.

Hingga tahun 2020, 90% chip yang dipakai di ponsel Huawei berasal dari TSMC. Namun kemudian harus disetop karena sanksi dari Amerika. Selain itu, pemasukan total Huawei pun sampai turun 23% antara 2019-2021 karena sanksi itu.

(Sumber)