Dalam Islam, beriman kepada Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah adalah bagian dari rukun iman yang keempat.
Di antara sekian banyak nabi yang diutus oleh Allah subhanahu wa ta’ala, terdapat empat nabi yang diyakini masih hidup hingga saat ini dan akan tetap hidup sampai hari kiamat.
Anggapan tersebut muncul berdasarkan kisah mereka yang terakhir kali diceritakan dalam berbagai sumber Islam.
Inilah Nabi yang Diyakini Masih Hidup Sampai Kini
Berikut ini adalah nabi yang diyakini masih hidup hingga saat ini dan kisahnya:
1. Nabi Idris AS
Nabi Idris alaihissalam adalah manusia ketiga yang diangkat menjadi nabi oleh Allah subhanahu wa ta’ala setelah Nabi Adam alaihissalam dan Nabi Syits alaihissalam dengan karunia berupa pengetahuan yang luas dan akal yang tajam.
Salah satu ayat Alquran yang menyebutkan nama Nabi Idris adalah surat Maryam ayat 56 dan 57 yang berbunyi:
وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِدْرِيْسَۖ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا ۙ, وَّرَفَعْنٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا
Artinya: “Ceritakanlah (Muhammad) kisah Idris di dalam Kitab (Al-Quran). Sesungguhnya dia seorang yang sangat mencintai kebenaran dan seorang nabi, dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS. Maryam: 56-57)
Suatu hari, Malaikat Izrail, atas izin Allah menyamar sebagai seorang laki-laki dan bertamu ke rumah Nabi Idris karena sangat mengagumi kecerdasannya.
Karena sangat memuliakan tamu, Nabi Idris pun menyambut Malaikat Izrail tanpa mengetahui identitas aslinya.
Lalu, di hari keempat ketika Nabi Idris menyadari bahwa tamunya adalah Malaikat Maut, ia pun kemudian meminta tiga permintaan kepada Izrail.
Tiga permintaannya adalah, ia ingin merasakan dicabut nyawanya, lalu dihidupkan lagi atas izin Allah, serta ingin melihat neraka dan surga.
Atas izin Allah, Malaikat Izrail pun memenuhi keinginan Nabi Idris. Ia pun mencabut nyawanya dan membuatnya hidup kembali. Lalu setelahnya, Izrail juga mengantarkan Nabi Idris menuju neraka dan surga.
Setelah ketiga permintaannya dikabulkan dan keluar dari surga, sandal Nabi Idris rupanya tertinggal di bawah pohon yang rindang di surga sehingga dirinya masuk lagi untuk mengambilnya.
Namun, setelah beberapa lama menunggu, malaikat Izrail kebingungan karena Nabi Idris tak juga kunjung keluar dari sana. Ternyata, Nabi Idris nyaman berada di dalam surga dan tidak mau keluar kembali. Ia pun telah mendapatkan izin Allah untuk tetap tinggal di sana tanpa menunggu kematiannya ataupun hari kiamat.
2. Nabi Isa AS
Isa alaihissalam adalah putra dari Siti Maryam yang diutus sebagai rasul untuk kaum Bani Israil yang menyembah berhala.
Untuk mendukung kenabian dan kebenaran ajaran yang dibawanya, Allah pun menganugerahi Nabi Isa dengan sejumlah mukjizat kepadanya, salah satunya adalah dengan menyelamatkannya dari penyaliban yang dilakukan oleh kaumnya sendiri.
Dalam surat An-Nisa ayat 157, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
وَّقَوْلِهِمْ اِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيْحَ عِيْسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُوْلَ اللّٰهِۚ وَمَا قَتَلُوْهُ وَمَا صَلَبُوْهُ وَلٰكِنْ شُبِّهَ لَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اخْتَلَفُوْا فِيْهِ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُۗ مَا لَهُمْ بِهٖ
مِنْ عِلْمٍ اِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوْهُ يَقِيْنًاۙ
Artinya: “(Kami menghukum pula mereka) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Almasih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang menurut mereka menyerupai (Isa). Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentangnya (pembunuhan Isa), selalu dalam keragu-raguan terhadapnya. Mereka benar-benar tidak mengetahui (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), kecuali mengikuti persangkaan belaka. (Jadi,) mereka tidak yakin telah membunuhnya.” (QS. An-Nisa:157).
Dari ayat tersebut, dapat diketahui bahwa Nabi Isa tidak pernah mati disalib. Allah menyelamatkannya dengan mengangkatnya ke langit dan menempatkannya di suatu tempat yang hanya diketahui oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Kelak menjelang hari kiamat, Nabi Isa akan turun untuk membunuh dajjal dan membuktikan kebenaran yang sesungguhnya.
3. Nabi Ilyas AS
Nabi Ilyas adalah Nabi yang diutus untuk menjadi petunjuk bagi kaum Bani Israil di sekitar Yordan dan Syam yang menyembah berhala.
Dalam “Qashash al-Anbiyaa”, diriwayatkan bahwa Nabi Ilyas masih satu garis keturunan dengan Nabi Harun alaihissalam, tepatnya keturunan keempat.
Setelah menjalani dakwahnya dengan gigih, suatu ketika tibalah Malaikat Maut mendatangi Nabi Ilyas alaihissalam untuk mencabut nyawanya.
Mendengar hidupnya akan berakhir, Nabi Ilyas pun bersedih dan mulai menangis sehingga membuat sang malaikat kebingungan.
Saat Izrail bertanya mengapa dirinya menangis, Nabi Ilyas pun menjawab bahwa dirinya sangat sedih karena ia berarti tidak bisa lagi berdzikir kepada Allah, sementara orang yang masih hidup terus berzikir memuji nama Allah.
Karena jawaban tersebut, Allah subhanahu wa ta’ala kemudian memerintahkan malaikat Izrail untuk menunda pencabutan nyawa Nabi Ilyas agar ia dapat terus berdzikir kepada Allah selama yang ia mau.
Dengan begitu, Nabi Ilyas pun diyakini belum meninggal dan masih hidup hingga kini, meskipun tidak ada ayat maupun hadis yang membahas hal ini secara jelas.
4. Nabi Khidir AS
Nabi Khidir tidaklah termasuk ke dalam salah satu Nabi dari 25 Nabi dan Rasul yang wajib diimani.
Meskipun begitu, kisahnya termaktub dalam sudah Al-Kahfi ayat 60-82 sebagai guru dari Nabi Musa alaihissalam.
Tidak banyak sumber yang menceritakan asal-usul dan kisah hidup Nabi Khidir, tetapi ulama seperti Imam Nawawi, al- Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani, Ibnu Shalah, ats-Tsa’labi meyakini bahwa Nabi Khidir masih hidup hingga kiamat kelak.
Bahkan, dalam Kitab “Al-Asror Rabbaniyyah wal Fuyudhatur Rahmaniyyah” karya Syekh Ahmad Shawi Al-Maliki disebutkan bahwa:
“Telah berkata guru dari guru-guru kami, Sayyid Mushtofa Al-Bakri: Telah berkata Al-‘Ala’i di dalam kitab tafsirnya bahwa sesungguhnya Nabi Khidir dan Nabi Ilyas hidup sampai hari Kiamat.”
Meski begitu, mengutip dari Republika, anggapan tersebut telah dibantah oleh Syekhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah yang pernah menyebutkan bahwa:
“Andaikata Al-Khidir masih hidup, tentulah ia wajib mendatangi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan berjihad bersamanya, serta belajar darinya.”
Adapun, Alquran dalam surat Al-Anbiyaa ayat 34 telah menjelaskan bahwa tidak ada manusia yang kekal di dunia ini, sekalipun itu para nabi dan rasul. Wallahu a’lam bish shawab.
وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَۗ اَفَا۟ىِٕنْ مِّتَّ فَهُمُ الْخٰلِدُوْنَ
Artinya: “Kami tidak menjadikan keabadian bagi seorang manusia pun sebelum engkau (Nabi Muhammad). Maka, jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?”